Ambon, — Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, memperkuat komitmennya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi mempertahankan status sebagai desa wisata berkembang. Upaya tersebut kini didukung dengan pengoperasian insinerator untuk mengolah sampah non-organik secara terkendali dan ramah lingkungan.
Insinerator yang berlokasi di sekitar Jembatan Amerika, kawasan Pantai Laha Suang, mulai difungsikan sekitar dua minggu terakhir. Kepala Desa Laha, Yasir Mewar, mengatakan fasilitas ini merupakan bantuan dari salah satu resor di wilayah tersebut, Spice Island Divers. Pihak resor menyediakan material, sementara proses pembangunan dilakukan secara gotong royong oleh pemuda Desa Laha.
“Pembangunan insinerator ini hasil kolaborasi. Material dari pihak resor, pengerjaan dilakukan bersama pemuda desa,” kata Yasir kepada titastory, Sabtu (13/12/2025).

Insinerator tersebut dikhususkan untuk mengolah sampah non-organik dengan kapasitas pembakaran hingga 500 kilogram per hari pada suhu tinggi, berkisar antara 800–1.000 derajat Celsius. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi atas persoalan tumpukan sampah yang sebelumnya kerap terjadi di tempat pembuangan sementara dan berpotensi mencemari pantai serta ekosistem laut di sekitar Desa Laha.
Dengan pengoperasian insinerator, pemerintah desa menargetkan nol sampah ke laut, sejalan dengan konsep Desa Wisata Berkelanjutan yang didorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Abu sisa pembakaran diklaim steril dan masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pupuk atau material bangunan.
Keterlibatan pemuda desa menjadi salah satu kunci keberlanjutan program ini. Ketua Pemuda Desa Laha, Soleman Mewar, menyebut para pemuda menyambut baik pembangunan dan pengoperasian insinerator.
“Kami senang bisa terlibat langsung, dari pembangunan sampai pengoperasian. Semua dilakukan dengan protokol keselamatan,” ujarnya.
Selain pembakaran sampah non-organik, pengelolaan sampah organik tetap dilakukan secara terpisah untuk diolah menjadi kompos. Inovasi pengelolaan sampah ini diharapkan tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan daya tarik Desa Laha sebagai destinasi wisata.
Penulis: Christin Pesiwarissa
