titastory.id, Piru – Koalisi Demokrasi dan Anti Money Politik menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Senin, (16/12). Mereka menyoroti dugaan kecurangan dalam pilkada dan praktik politik uang yang terjadi di daerah itu.
Aksi unjuk rasa itu dikoordinir Amirudin Patty. Massa menggunakan peralatan berupa spanduk dan juga pengeras suara. Massa meminta sikap tegas dari Bawaslu terhadap dugaan pelanggaran Pilkada beberapa waktu lalu.
Dalam orasinya, para pendemo mengingatkan agar pihak Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pilkada tak hanya tampil sebagai slogan semata. Namun, dapat menjalankan tugas pengawasannya dengan adil.
Mereka mendesak Bawaslu dan Gakkumdu SBB untuk memeriksa para aktor yang diduga kuat terlibat dalam praktik money politik.
“Kami mendesak Bawaslu dan Gakkumdu SBB untuk mendorong kasus money politik ke Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu, agar bisa diproses secara hukum,”kata Patty.
Mereka juga meminta meminta Bawaslu dan Gakkumdu SBB tidak membuat multitafsir dalam kasus dugaan praktik politik uang yang diduga dilakukan pasangan calon tertentu saat Pilkada SBB.
Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan meminta kepada anggotanya untuk bersikap humanis dan profesional dalam menjalankan tugas pengamanan.
“Kami memastikan keamanan dan kelancaran aksi dengan pendekatan persuasif agar aspirasi masyarakat dapat tersampaikan tanpa gangguan,” ucap AKBP Dennie.
Untuk mengantisipasi kericuhan selama proses demo berlangsung. Pihaknya berkomunikasi dengan penanggung jawab aksi supaya demonstrasi berjalan baik dan kondusif.
“Kami mengapresiasi karena unjuk rasa tidak menimbulkan polemik yang berarti hingga massa pun membubarkan diri,” ungkapnya. (TS-03)
Discussion about this post