Dugaan Markup Dana Desa dan Pungli di Jakarta Baru, Warga Minta Aparat Turun Tangan

19/08/2025
Foto : Ilustrasi

titastory, Seram Timur – Sejumlah warga Desa Jakarta Baru, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, melaporkan dugaan praktik gratifikasi, markup anggaran, hingga pungutan liar yang dilakukan Penjabat Kepala Desa Jakarta Baru, Nasir Walimuli.

Seorang warga yang juga perangkat desa, meminta namanya tidak dipublikasikan, menghubungi titastory.id untuk menyampaikan keresahan. Ia menuding pengelolaan Dana Desa 2025 sarat penyimpangan.

Dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), tercatat pengadaan pupuk sebanyak 200 karung dengan harga Rp130 ribu per karung. Namun, menurut warga, Nasir hanya membeli 150 karung. “Lebih parah, yang dibeli pupuk subsidi seharga Rp80 ribu, bukan pupuk nonsubsidi seperti di RAB,” ujarnya.

Gambar Ilustrasi,  Sumber Foto : Website 

Warga juga menyebut adanya dugaan penggelembungan anggaran pada pos lain, seperti pengadaan 10 ekor sapi yang hanya direalisasikan lima ekor. Pembangunan rumah layak huni yang direncanakan tujuh unit, hanya terealisasi tiga unit.

Masalah juga terjadi pada pembayaran honor perangkat desa. Dari hak enam bulan, perangkat desa hanya menerima 5,5 bulan. Honor empat anggota Linmas juga dipangkas: hanya dua orang yang dibayar, sementara dua lainnya disebut dialihkan untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Tak berhenti di situ, warga menuding kantor desa kerap menarik pungutan dari warga yang mengurus surat. Salah satunya saat pengurusan pelepasan tanah, pihak desa diduga meminta kompensasi hingga 10 persen dari nilai tanah.

Warga berharap aparat kepolisian dan Kejaksaan Negeri Seram Bagian Timur segera mengusut dugaan penyalahgunaan dana desa dan pungutan liar tersebut. “Kami berharap ada tindakan tegas. Jangan sampai dana desa hanya jadi ajang bancakan,” kata warga itu.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Jakarta Baru, Nasir Walimuli, belum berhasil dimintai tanggapan.

Penulis: Babang Sohilauw

 

error: Content is protected !!