TITASTORY.ID, – Bentrokan antar dua kelompok pemuda di Kota Tual Maluku Tenggara kembali terjadi pada selasa (31/1) malam. Titik bentrokan diketahui terjadi di depan Kantor Walikota Tual dan melibatkan kelompok pemuda dari Banda Eli dan Pemuda Yarler.Dari sejumlah video amatir milik warga yang beredar di media sosial memperlihatkan bentrokan antar pemuda dari Banda Eli dan Pemuda Yarler Kota Tual Maluku Tenggara pada selasa malam.
Insiden di Kota Tual, Warga Padati sejumlah ruas jalan. Foto : Doc
Dua kelompok pemuda ini mulanya saling serang serang dengan menggunakan batu dan alat tajam di depan Kantor Walikota Tual. Bentrokan ini pun sempat membuat aparat kepolisian sempat kewalahan karena banyaknya massa dari kedua kelompok yang sudah termakan amarah. Atas insiden yang terjadi, Pihak Polres Kota Tual harus menambah jumlah personil agar bisa menghalau massa yang mengerumuni lokasi ini.
Aksi saling serang antar pemuda ini berujung pada pengrusakan fasilitas umum, bahkan massa pun sempat membakar rumah warga yang tidak jauh dari lokasi bentrokan. Dalam insiden ini, belasan warga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis karena terkena anak panah yang dilepaskan salah satu kelompok. Selain itu beberapa warga juga sempat terluka karena terkena lemparan batu.
Tidak hanya warga sipil, insiden ini pun mengakibatkan tiga anggota Kepolisian Polres Kota Tual yang melakukan tugas pengamanan dan melarai insiden ini pun harus menjadi sasaran peluru senapan angin dan lemparan batu.
Atas kejadian ini, aparat Kepolisian Polres Kota Tual, telah menangkap tujuh warga yang diduga sebagai pemicu bentrokan. Ketujuh pelaku saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M. Rum Ohoirat kepada wartawan di Markas Polda Maluku, Kota Ambon menjelaskan, dalam insiden tersebut, sebanyak tiga belas orang warga dari kedua kelompok yang bertikai ini mengalami luka dan sejumlah rumah warga pun harus terbakar.
Ohoirat membenarkan pemicu terjadinya bentrokan antar dua kelompok warga tersebut berawal sejumlah pemuda yang enggan membayar makanan yang telah mereka makan, pada tanggal 28 Januari 2023 lalu. Ia mengatakan, para pemuda ini awalnya telah dilayani untuk mencicipi makanan pada salah satu warung namun mereka enggan membayar. Sempat terjadi cecok mulut antara pemilik warung dengan sejumlah pemuda yang berakhir dengan penganiayaan. Diduga, kata Rum, karena saat itu mereka sudah dipengaruhi oleh minuman keras.
Jedah beberapa hari, ungkap Ohoirat, selasa (31/01/2023) sekira pukul 22.00 WIT, SB (59) seorang warga terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk dengan sejumlah rekannya di pangkalan ojek yang tak jauh dari Kantor Wali Kota Tual.
Dijelaskan, korban SB terkena anak panah saat anak panah dilepaskan oleh orang tak dikenal (OTK) dengan menggunakan motor. Rekan-rekan korban sempat mengejar dua pelaku tersebut namun para oknum pelaku yang berboncengan tersebut berhasil kabur dari kejaran.
“Kerabat korban yang marah karena saudaranya itu telah disarangi anak panah pada bagian kepala pun melampiaskan emosi dengan melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga, hingga terjadilah bentrokan tersebut,” terangnya.
Meski demikian, Rum memastikan insiden tersebut telah kondusif dan kondisi dilokasi bentrokan sudah bisa dikendalikan, setelah para pelaku yang diduga berjumlah tujuh orang berhasil diringkus dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk mencegah ada bentrokan susulan sejumlah personil kepolisian dan anggota Brimob telah disiapkan di lokasi kejadian.
“Insiden itu telah terjadi dan hal itu bermula dari sikap arogansi sejumlah pemuda yang enggan membayar makanan pada salah satu warung, hingga merembet pada adanya saling serang sehingga ada warga bahkan anggota kepolisian terluka. Namun demikian kondisi sudah kondusif dan sudah ada tujuh orang yang diduga adalah pelaku utama yang diamankan dan sudah berstatus tersangka,” terangnya kepada wartawan di Mapolda Maluku, rabu (1/2/2023).
Selain warga yang terluka, Rum juga mengatakan sedikitnya ada tiga orang anggota polisi juga mengalami luka akibat ingin menghalau kedua massa.
“Tiga anggota polisi yang menjadi korban adalah Iptu Sunoto, Briptu Ace Irwan dan Bripda La Ikwan. Briptu Ace Irwan dan Bripda La Ikwan menjadi korban karena terkena peluru senapan angin, pada bagian dada sedangkan Iptu Sunoto terkena lemparan batu pada bagian dagu,” ungkapnya. (TIM)
Discussion about this post