Bula, Seram Timur — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, sejak Selasa (10/11) malam menyebabkan banjir merendam dua desa dan ratusan rumah warga. Air setinggi pinggang orang dewasa menggenangi pemukiman dan fasilitas umum di Desa Wailola dan Desa Limumir, Kecamatan Bula.
Banjir mulai terjadi sekitar pukul 22.30 WIT setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama lebih dari dua jam. Luapan air menutup jalan lintas provinsi yang menjadi jalur utama di Pulau Seram, sementara drainase di kawasan Kampung Butun tak mampu menampung debit air.
Selain rumah warga, sekolah dan masjid ikut terendam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Warga menilai, buruknya sistem drainase menjadi penyebab utama banjir yang kerap berulang setiap tahun.
“Pak bupati bagaimana ini? Masyarakat sudah sering kebanjiran, tapi tidak ada tindakan,” kata Ira, warga Kampung Butun, kepada Titastory.id, Senin malam.

Menurut Ira, warga selalu cemas setiap kali hujan turun karena genangan air cepat meluap. “Hujan setengah jam saja kami sudah takut, karena pasti banjir. Kali dangkal, got tidak diperbaiki. Pemerintah tidak pernah datang lihat kondisi kami,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan pengerukan kali dan perbaikan drainase di sepanjang jalan lintas provinsi untuk mencegah banjir serupa. “Kami hanya ingin saat musim hujan datang, tidak lagi was-was setiap malam,” kata Ira.
