titastory, Nabire – Dua anggota kepolisian ditemukan tewas di Jalan Trans Nabire–Dogiyai, Kilometer 128, Rabu, 13 Agustus 2035. Keduanya, Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki, diduga meninggal akibat luka bacokan di bagian wajah dan leher.
Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut. Dalam rilis yang diterima redaksi, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Kodap VIII Intan Jaya bahwa pasukan yang dipimpin Mayor Aibon Kogoya melakukan penembakan dan pembunuhan terhadap dua aparat militer Indonesia.
“Aibon Kogoya dan pasukan TPNPB dari Batalion D Dull siap bertanggung jawab atas perampasan AK-47 dan pembunuhan aparat militer Indonesia di Nabire,” kata Sebby.

Ia menambahkan, pasukan TPNPB merampas satu senjata laras panjang jenis AK-47 buatan China serta empat magasin milik kedua korban. “Senjata yang diambil menjadi barang rampasan milik TPNPB,” ujarnya.
TPNPB juga mengimbau warga sipil agar tidak melintasi jalur Trans Nabire–Dogiyai–Deiyai–Paniai–Intan Jaya dengan kaca mobil tertutup. “Kami tidak segan menembak jika mendapati kendaraan yang tidak membuka kaca,” kata Sebby.
Pihaknya meminta pemerintah Indonesia tidak melakukan serangan balasan yang menyasar warga sipil tidak bersenjata. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Penulis: Johan Djamanmona