- Perjalanan Direktur Politeknik Negeri Ambon dengan memboyong sejumlah orang dekatnya diduga menggunakan PNBP Politeknik Negeri Ambon, yang disinyalir adalah uang kuliah mahasiswa yang merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak ( PNBP) dan bukan merupakan rupiah murni.
- Patut dicurigai dan diduga kuat apa yang diberikan mahasiswa dalam bentuk uang semester tidak digunakan untuk kepentingan fasilitas pembelajaran baik kursi, Infocus kondisi aula. Belum lagi bahan praktek mahasiswa yang harus diurus sendiri tanpa ada keberpihakan lembaga.
- Sementara Direktur Politeknik Negeri Ambon dikabarkan akan meninggalkan Kota Ambon tanggal 23 November akan datang. Sementara dua laporan sudah dilayangkan baik ke Kejaksaan Negeri Ambon dan Polda Maluku dan sejumlah saksi telah diperiksa.
TITASTORY.ID, – Lakukan Perjalanan ke Jerman, Direktur Politeknik Negeri Ambon diduga menggunakan anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang merupakan uang semester milik mahasiswa.
Salah satu dosen di lingkup Politeknik Negeri Ambon dalam bincang bincang sekaligus konfirmasi jumat pekan kemarin menerangkan jika perjalan ke Benua Eropa dengan titik pasti ada di Negara Jerman maka perlu dipertanyakan perjalanannya itu dalam rangka tugas kedinasan atau hanya untuk jalan jalan.
Dijelaskan oknum dosen ini apa urgensinya? Dan apakah ada izin dari menteri dalam negeri atau tidak karena dalam tugas dan tanggungjawab sebagai seorang ASN untuk keluar negeri dalam tugas kedinasan tentunya memerlukan izin.
“ Saya menduga perjalan ke Jerman tidak untuk keperluan kedinasan, karena tidak ada izin dari menteri dalam negeri. Kita lihat warna pasportnya, dan yang pasti saya menduga bahwa perjalan ini menggunakan jasa travel layaknya paket tour,” tekan oknum dosen yang meminta namanya tidak disebutkan.
Saat yang sama, dia juga menduga untuk melakukan perjalan Direktur bersama koroni koroni yang melakukan perjalan menggunakan uang semester mahasiswa yang masuk dalam pendapatan negara bukan pajak.
“ Saya tekankan lagi apa sih urgensinya sehingga harus ke Jerman?, ini namanya buang buang anggaran dan tidak memiliki dampak untuk lembaga.” Ucapnya,
Untuk itu oknum Dosen ini pun menyampaikan akan melayangkan laporan ke pihak berwajib untuk melakukan proses hukum atas dugaan penyalahgunaan kewenangan dan penyalahgunaan anggaran karena kegiatan jalan jalan tersebut tidak direncanakan atau tidak ada anggaran untuk kegiatan yang tidak ada faedahnya itu.
Sementara itu, Humas Politeknik Negeri Ambon, Jackie Tentua yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu diduga memilih untuk menutup mulut, bahkan ketika di konfirmasi Titastory.Id dirinya tidak merespons, pada hal beberapa waktu lalu dirinya justru mengungkapkan akan melakukan koordinasi. Namun ketika dikonfirmasi ulang dirinya tidak memberikan jawaban.
Kondisi Poltek
Sejumlah ruangan di lingkup Politeknik Negeri Ambon alami rusak parah. Salah satunya adalah di tangan elektro, dimana bagian plafon sudah ambruk dan terlihat atap bangunan dan rangka plafon. Di Sejumlah kelas juga terlihat kursi kursi yang sudah rusak. Bagian t dos untuk penggunaan listrik juga sudah rusak. Pada sejumlah banguan sudah mengakami bocor dan ketika hujan maka air bakal tergenang. Dari kondisi yang ada diduga pihak Politeknik Negeri Ambon tidak mempergunakan biaya perawatan untuk kepentingan perbaikan. Malahan diduga untuk kesenangan pribadi dan kelompok Orang nomor satu di lingkup Politeknik Negeri Ambon ini memilih ke Jerman.
Tidak hanya dari sisi fisik,persoalan akademik berkaitan dengan hak hak mahasiswa pun tidak diperhatikan. Tahun 2021 lulusannya belum mengantongi ijazah. Ratusan Mahasiswa yang belajar di Program Studi Diluar Domisili (PDD) Maohi dan Banda pun belum diwisudahkan. Pangkalan data induk nasional mahasiswa pun belum diselesaikan, dan dipastikan tahun 2022 mahasiswa Politeknik Negeri Ambon tidak akan diwisudakan karena terkait dengan penomoran induk nasional mahasiswa.
Sebelumnya Anggota Senat Akademik Politeknik Negeri Ambon, Marisnes Sugi kepada media ini pekan kemarin menegaskan dalam tupoksi melakukan pengawasan sudah seharusnya perjalan ke luar negeri harus mengutamakan prinsip urgensi dan manfaat untuk lembaga. Karena jika anggaran yang digunakan adalah anggaran negara yang dikelolah Politeknik Negeri Ambon haruslah sesuai dengan perencanaan. Namun jika hal itu berkaitan dengan kebijakan anggaran maka perlu ada mekanisme.
“ Urgensinya apa? dan manfaatnya apa?, kok selalu senat tidak pernah membahas soal hal tersebut, untuk saya meminta kepada Direktur Politeknik Negeri Ambon untuk mempertibangkan soal rencana tersebut,” ungkap Sugi.
Dia juga mendesak agar pejabat audit internal untuk tidak tinggal diam dan harus melakukan langkah pemeriksaan karena ini tidak sejalan dengan perencanaan kegiatan dan anggaran sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Sugi juga mengungkapkan, tanggal 23 adalah saat dimana Pak Direktur dan para kroninya akan meninggalkan Kota Ambon. Mereka yang diberangkatkan seolah diberikan jatah sebagai orang dekat.
“Lembaga ini butuh pengembangan sumber daya manusia, dan untuk mendukungnya perlu ada fasilitas yang memadai baik untuk mahasiswanya dan dosen serta pegawainya bukan ingin menunjukan ke pihak luar dengan cara berangkat ke luar negeri dengan alasan tugas kedinasan atau kerja sama vokasi,” ucapnya.
Herannya,” saat para dosen akan melakukan tugas dan pengembangan kapasitas bahkan menghadiri agenda yang penting untuk kepentingan lembaga malah jawaban yang didapat adalah tidak ada anggaran. Persoalannya habiskan ratusan juta ke luar negeri apa faedahnya untuk lembaga?
“ Tahun tahun lalu pernah ada keberangkatan ke Negeri Belanda, pertanyaan saya hasil saat ke Negeri Belanda apa?, apakah ada yang berubah di Politeknik Negeri Ambon?,” tanyanya.
Terkait hal itu, sugi meminta agar pihak berwajib dapat melakukan penelusuran penggunaan anggaran di lingkup Politeknik Negeri Ambon karena saya duga ada yang tidak beres karena penggunaan anggaran tidak sesuai tupoksi dan salah sasaran.
Saat yang sama, Sugi juga menyinggung tentang akan dilaksanakan salah satu event nasional yaitu perumpamaan Forum Ketua Jurusan Sipil Politeknik se Indonesia dan Politeknik Negeri Ambon adalah tuan rumah pelaksana. Yang pasti agenda Nasional ini tidak dihadiri Direktur Poltek selaku penanggung jawab utama, justru dirinya memilih plesiran ke Jerman.
Marines Sugi yang dikonfirmasi melalui saluran telepon via WhatsApp, senin (21 /11/2022) menerangkan agar humas Politeknik Negeri Ambon, Jackie Tentua harus membaca Statuta Politeknik Negeri Ambon terkait fungsi dan tupoksi senat, sehingga dalam memberikan penjelasan ke media itu tidak asal – asalan.
“Saya ingin sampaikan, agar Humas atau Juru Bicara Direktur Politeknik Negeri Ambon harus membaca dan belajar tentang statuta, sehingga tidak memberikan penjelasan yang bisa menimbulkan persoalan terkait fungsi senat. Karena yang namanya perjalanan untuk kepentingan akademik harus diketahui senat akademik,” tegasnya.
Diterangkan pula, untuk melakukan perjalanan ke luar negeri harus ada izin menteri, dan harus dijelaskan pagu anggaran apa? dan jika memang menggunakan PNBP maka sudah seharusnya anggaran PNBP ini digunakan untuk kepentingan mendukung proses pengembangan akademik.
“Nah pada posisi ini seharusnya Humas harus menanyakan tujuan dari perjalanan ini, baru disampaikan ke ke media, jadi saya minta agar lebih baik membaca dulu statuta terkait tugas dang fungsi senat yang memiliki fungsi pengawasan apa lagi ini menyangkut akademik. Karena senat saja tidak tahu apa tujuan dari perjalan tersebut.” tutupnya. (TS 02)
Discussion about this post