TITASTORY.ID – Hujan deras sejak jumat pagi mengguyur Ambon mengakibatkan sejumlah lokasi diterjang banjir dan longsor. Selain banjir yang merendam ribuan rumah warga di Ambon, namun bencana longsor juga terjadi di sejumlah titik di kota Ambon.
Lokasi yang menjadi titik longsor adalah kawasan Negeri Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Longsor terjadi akibat luapan sungai Wailela, dan merembes masuk ke permukiman warga.
Berdasarkan pantauan media ini di lokasi kejadian, ketinggian air sungai Wailela diduga mencapai 15 meter ini pun berakibat pada hanyutnya belasan makam karena areal yang menjadi lokasi pemakaman umum tersebut mengalami longsor.
Di lokasi kejadian, warga juga melihat adanya tengkorak manusia yang masih menempel di dinding tebing pasca terjadi longsor, tepatnya di kawasan RT 002/RW 01, Negeri Rumah Tiga,Kota Ambon Maluku.
Selain makam yang rusak dan jazad yang hanyut, luapan sungai ini pun juga mengakibatkan jalan poros tiga yang merupakan jalan utama untuk masyarakat di tiga RT di Negeri Rumah Tiga ini pun nyaris putus.
Jemi Silibun, tokoh masyarakat di kawasan Wailela, Negeri Rumah Tiga, Ambon, Maluku kepada media ini, jumat (8/7/2022) menerangkan,sejak dari pagi, Kota Ambon Maluku sudah diguyur hujan, dan berdampak pada naiknya permukaan air sungai Wailela yang merupakan salah satu sungai di wilayah Kota Ambon.
Menurutnya akibat naiknya permukaan air sungai ini, sebanyak 20 buah kuburan milik warga alami longsor dan 19 fisik kubur dan tengkorak hanyut terbawa arus sungai bercampur material lumpur dan sebagainya, sedangkan 1 buah tengkorak masih tersangkut di dinding longsor,” ungkapnya.
“Kejadian ini terjadi sore tadi, dan sebanyak 20 buah kuburan yang alami longsor dan 19 fisik kubur sudah hanyut , dan 1 tengkorak masih tersankut dan terlihat, “ungkap Silubun.
Terhadap kondisi yang ada, pihaknya sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati hati, khususnya masyarakat yang berada di RT 001, 002, dan RT 003/ RW 01 untuk tetap berhati hati.
“Saya sudah ingatkan untuk warga tetap berhati hati, karena kondisi ini tidak dapat diprediksi,” terangnya.
Sementara itu, Babinsa Negeri Rumah Tiga, Kopral Suryadi di lokasi bencana mengatakan, kejadian naiknya permukaan air sungai dan hanyutnya kuburan dan akses jalan nyarir putus.
Dia berharap pemerintah bisa melakukan peninjauan dan bisa mengambil langkah sehingga warga tidak menjadi korban. (TS-02)
Discussion about this post