titaStory.id, ambon – Cuaca ekstrem yang terjadi Kota Ambon dalam sepekan ini menyebabkan terjadinya berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor di sejumlah tempat di Kota Ambon. Dampaknya sejumlah rumah warga mengalami rusak parah.
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kota Ambon dalam kurun waktu dua hari ini pun mengakibatkan banjir. Sejumlah sungai di Kota Ambon meluap, hingga menyebabkan pemukiman warga di sejumlah tempat pun harus terendam.
Kondisi ini kerap terjadi tiap datangnya musim penghujan dan hampir seluruh wilayah di Kota Ambon, terkhususnya kawasan padat penduduk merupakan daerah rawan terkena longsor dan banjir.
Seperti yang terjadi di kawasan, Galunggung, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau dan Desa Hunut, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon. Dia dua lokasi ini terjadi tanah longsor dan itu terjadi di kawasan pemukiman penduduk. Bahkan ada juga sejumlah rumah yang terancam ambruk sehingga warga atau pemilik rumah menggunakan pengamanan alternatif dengan menutup permukaan tanah yang mulai retak dan dinding tanah yang berdekatan dengan badan rumah menggunakan terpal.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena didampingi Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmase dan sejumlah pimpinan OPD pun melakukan kunjungan ke dua kawasan yang alami bencana tersebut, pada rabu (31/05/2023).
Di sela-sela kunjungan, Wattimena menjelaskan kunjungan yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon adalah melihat secara langsung kondisi yang dialami warganya, sebagai bentuk kepedulian pemerintah Kota Ambon.
“Di beberapa lokasi terjadi timpahan tanah akibat longsor, saat Kota Ambon diguyur hujan deras, langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian pemerintah sekaligus akan menjadi data laporan bencana,” Jelasnya.
Dia mengatakan, beruntung dari peristiwa ini tidak ada korban jiwa, meski warga yang menjadi korban dirugikan dari sisi material.
“Ini akan menjadi dasar laporan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dimana laporan yang disampaikan adalah terkait kondisi rumah yang rusak akibat longsor dan banjir, karena ini akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Dijelaskan, kunjungan yang dilakukan setidaknya bisa akan menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Ambon tidak tinggal diam, dan akan mengupayakan dengan melakukan koordinasi ke BNPB untuk kemudian ditindak lanjuti.
Wattimena pun meminta agar masyarakat kota Ambon, terutama yang berdiam di lereng perbukitan dan bantaran sungai serta wilayah yang rawan bencana untuk tetap berhati hati.
“Kalau banjir masih bisa diantisipasi, namun tanah longsor ini yang butuh kewaspadaan penuh, agar tidak membahayakan, ” pintanya.
Sementara itu Plt. Kepala PPelaksana (Kalak) BPBD Kota Ambon, Fahmi Sallatalohy, melalui informasi yang diterima media ini mengungkapkan, kejadian bencana longsor di Kota Ambon terjadi di 15 titik, dan 2 Unit rumah alami kerusakan berat serta 4 rumah lagi dalam kondisi terancam.
Sementara untuk bencana banjir terjadi di empat (4) titik lokasi yang menyebabkan 32 rumah rusak.
Selain itu, Mantan Kadis Pendidikan Kota Ambon ini pun menyampaikan kejadian pohon tumbang juga terjadi di 4 titik.
“Ada rumah warga yang terdampak akibat longsor dan banjir, termasuk ada pohon tumbang,” terangnya.
Selain kedua lokasi yang dikunjungi, informasi yang diterima dari internal Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Ambon, penjabat Walikota dan sejumlah pimpinan OPD pun masih melakukan peninjauan untuk memastikan lagi kondisi warga Kota Ambon, yang diketahui menjadi korban akibat cuaca ekstrem di Kota Ambon.
Hingga berita ini publikasi belum diketahui data terupdate peristiwa bencana di Kota Ambon, termasuk data berdasarkan kunjungan di hari ke dua ini. (TS-02)
Discussion about this post