Diduga Ada Pelecehan dalam Pengeroyokan oleh Oknum Brimob, warga Ancam Duduki Polres SBT

22/09/2025
Keterangan : Warga Memenuhi Markas Brimob Kepala Dua, Foto : Ist

titastory, Seram Timur – Aksi demonstrasi besar-besaran bakal digelar di Polres Seram Bagian Timur (SBT) dan markas Brimob Kompi B, Selasa (23/9/2025). Aksi ini dipicu dugaan pengeroyokan disertai pelecehan oleh sejumlah oknum anggota Brimob terhadap Abdul Haji Rumaday, kepala pemuda Desa Bula, beserta keluarganya.

Surat pemberitahuan aksi telah diserahkan oleh pimpinan OKP se-SBT pada Senin malam (22/9) sekitar pukul 22.00 WIT. Gabungan organisasi mahasiswa Cipayung Plus, OKPI, sejumlah LSM, serta masyarakat akan turun ke jalan menuntut keadilan.

Koordinator aksi, Ayub Rumbaru, menilai insiden itu sebagai tindakan premanisme aparat yang mencederai martabat negara. “Memukul orang di dalam rumah hanya bisa dilakukan preman. Aparat negara seharusnya melindungi, bukan bertindak di luar kemanusiaan,” ujarnya.

Keterangan : Aji Rumaday, Kepala Pemuda Desa Bula, korban diduga dikeroyok personil Brimob Kelapa dua, Foto : Ist

Rumbaru menyebut, dalam peristiwa itu bukan hanya Abdul Haji Rumaday yang dianiaya, tetapi juga istri, ibu, hingga anak korban yang baru berusia 5 tahun turut menjadi sasaran kekerasan.

Lebih jauh, ada dugaan pelecehan terhadap saudara perempuan korban. Menurut keterangan keluarga, saat insiden berlangsung, korban perempuan baru keluar dari kamar mandi. Handuk yang dikenakan diduga ditarik paksa oleh oknum Brimob sehingga korban telanjang di hadapan pelaku.

“Tindakan brutal ini tidak manusiawi. Masa handuk ditarik hingga korban telanjang. Itu perbuatan biadab,” kata Rumbaru dengan nada keras.

Atas insiden itu, massa aksi menuntut 11 oknum Brimob yang diduga terlibat pengeroyokan dan pelecehan segera diadili sesuai hukum. Mereka juga menuntut pemecatan para pelaku karena dinilai melanggar batas kemanusiaan.

“Sebelas orang ini harus dipecat. Saudara perempuan dan ibu kami itu adalah harga diri orang Seram Timur,” tegas Rumbaru.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden maupun rencana aksi demonstrasi.

error: Content is protected !!