titastory.id, maluku tengah – Puluhan warga di Negeri Elemata dan Hatuolo pegunungan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah selama bertahun-tahun mengalami keterisolasian, karena belum memiliki akses jalan.
Persoalan minimnya infrastruktur nyaris dialami oleh sejumlah negeri adat yang berada di pedalaman pegunungan di Pulau Seram, Maluku.
Padahal, infrastruktur jalan menjadi hal yang sangat vital untuk membangun ekonomi warga. Kondisi ini juga menyebabkan warga kesulitan menjangkau vasilitas pelayanan kesehatan maupun pendidikan.
Tidak jarang publik disuguhi tontonan video warga yang harus berjalan kaki berhari-hari membawa keluarganya yang sakit untuk berobat di fasiitas kesehatan, maupun anak-anak yang harus bertarung nyawa melewati derasnya terjangan air untuk mencapai sekolah mereka.
Mirisnya, berbagai kendala yang dialami oleh masyarakat ini terkesan luput dari perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Masyarakat Negeri Elemata dan Hatuolo yang merasa diabaikan pemerintah, akhirnya berinisiatif secara swadaya membangun sendiri jalan di negeri mereka.
“Pemerintah sengaja menganaktirikan kami, bukan saja akses jalan, tetapi pendidikan dan kesehatan juga tidak di perhatikan,” ungkap Eston Halamury, ketua gerakan Mahasiswa pegunungan, ketika di konfirmasi Via Telepon, Kamis, (21/11/2024).
Eston menceritakan, akses jalan yang di buat secara swadaya melibatkan masyarakat yang berada di dua kampung pegunungan, Elemata dan Hatuolo.
Menggunakan peralatan seadanya, warga membuka akses jalan melewati bantaran sungai, sehingga terpaksa menebang beberapa pohon yang menghalangi jalan yang dibuat.
“Warga datang menggunakan peralatan seadanya menebang sebagian pohon-pohon lewati bantaran sungai Sariputih dan Ile dan memperbaiki sejumlah jembatan yang telah rusak,” sebut Eston.
Ia menjelaskan, jarak yang di tempuh dari kampungnya ke pusat keramaian hampir mencapai 20 kilometer. Sudah menjadi keseharian bagi warga pegunungan untuk berjalan kaki menyusuri bantaran sungai dan hutan rimba.
Dia berharap, dengan akses jalan yang dibangun, dapat mempermudah masyarakat untuk memperoleh kebutuhan hidup mereka.
“Pemerintah Provinsi Maluku lewat dinas terkait agar bisa memperhatikan nasib warga di pegunungan yang sudah puluhan tahun merindukan sentuhan infrastruktur. Jangan memandang kami sebelah mata, kami warga pedalaman pegunungan Seram Utara juga bagian dari NKRI. Jangan menghargai kami ketika ada kepentingan atau momen politik saja yang datang lalu pergi meninggalkan janji-janji manis,” sentil Eston.
Ia menegaskan, warga pedalaman Seram Utara sangat menginginkan keadilan, terutama dari aspek infrastruktur jalan, kesehatan maupun pendidikan yang masih minim.
Menurutnya, warga pedalaman Seram Utara pada umumnya sangat menginginkan keadilan, terutama dari aspek infrastruktur jalan, kesehatan maupun pendidikan yang belum stabil di wilayah itu.
“Semoga dengan pembukaan jalan secara swadaya ini dapat membantu kebutuhan hidup kami yang berada di wilayah pegunungan,” pungkasnya.(TS-07)
Discussion about this post