titaStory.id, ambon – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di era ini, tak selamanya memberikan dampak positif. Namun ada saja dampak negatifnya, salah satunya adalah keberadaan gadget yang kini dapat dimiliki dan menjadi alat untuk mengakses segala informasi dari belahan dunia dengan mudah.
Kecenderungan untuk melekat, dan membawa gadget dalam setiap aktivitas, oleh anak – anak di Kota Ambon, tentunya berkaitan dengan perilaku baru, sehingga potensi alami diri sebagai sebuah potensi yang diberikan sang pencipta mulai ditinggalkan atau diasah.
Kendati pengaruh gadget itu tidak untuk semua anak di Kota Ambon, namun setidaknya ini adalah fenomena baru yang kemudian memunculkan reaksi sejumlah pihak untuk melakukan tindakan pembatasan penggunaan gadget oleh anak – anak dalam waktu yang lama.
Melihat akan kondisi yang ada, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutan pada acara pergelaran seni dan budaya SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon Tahun 2023, di Baileo Oikumene, Kota Ambon, Maluku, Sabtu pekan kemarin menegaskan, potensi atau bakat seni dalam anak harus dikembangkan, karena itu sangat dalam hal pembentukan karakter. Sehingga daya kreatif anak akan menjadi salah satu bentuk pengalihan atas pengaruh gadget.
Menurut Bodewin, pagelaran seni dan budaya yang akhir – akhir ini dilaksanakan oleh hampir semua Sekolah Dasar memiliki tujuan, yaitu meningkatkan minat, potensi, bakat, kemampuan dan talenta yang dimiliki oleh masing-masing siswa dan siswi. Dimana lewat pagelaran seni budaya, anak-anak diberikan ruang dan waktu yang cukup untuk mengembangkan minat, bakat dan kemampuan kreativitasnya, dan mengurangi waktu mereka bermain gadget.
“Kalau anak diberi kesempatan latihan salah satunya melatih bermain ukulele, maka paling tidak sehari 2-3 jam mereka akan tidak menggenggam dan pengaruh gadget akan dikurangi, ” ujarnya.
Diucapkan, pergelaran seni dan budaya SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon Tahun 2023 dengan tema “Hidup Butuh Ekspresi, dan sub tema Menciptakan Kreativitas Siswa yang Ekspresif Menuju Sekolah Berbudi, adalah tindakan nyata yang patut diapresiasi, karena berakar dari bentuk kepedulian untuk pembentukan karakter siswa.
Menyinggung tentang upaya menciptakan siswa yang ekspresif, . Wattimena mengatakan pembangunan generasi muda yang berkualitas dan ekspresif serta memiliki kreativitas unggul tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Semua itu, “katanya”, membutuhkan kerja sama harmonis antara dinas , sekolah, guru, komite sekolah, para orang tua, dan siswa.
Diucapkan, Dinas Pendidikan Kota Ambon, tidak bisa seenak hati untuk menentukan kebijakan tanpa memperhatikan aspirasi dari sekolah. Orang tua tidak bisa hanya mau sendiri. Komite Sekolah, Kepala Sekolah, para guru juga sama, sehingga perlu ada sinkron pikiran, ide untuk kemajuan pendidikan di Kota Ambo.
Untuk diketahui, Pergelaran Seni & Budaya SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Tim Monitoring Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Teknologi, para kepala sekolah, guru, para orang tua /wali siswa, dan sejumlah tamu undangan yang diundang secara khusus. (TS 02)
Discussion about this post