titastory.id, jakarta – “Laut Maluku Sudah Seharusnya Mensejaterahkan Maluku.”
Beginilah bunyi kalimat petisi yang dituliskan pada sebuah kain putih berukuran 5×2 meter oleh masyarakat perantauan Maluku di Jakarta, di Kawasan tugu proklamasi, Jakarta, sabtu (8/6/2024). Penandatangan petisi ini sebagai protes masyarakat atas ketidakadilan negara terhadap rakyat Maluku selama ini.
Penandatangan petisi ini merupakan salah satu rangkaian acara “Maluku Tabaos” yang diperingati dalam hari laut sedunia 2024, yang jatuh pada tanggal 8 juni.
Agenda yang digagas mahasiswa asal Maluku adalah bentuk respons masyarakat Maluku terhadap sikap negara yang berlaku tidak adil Suarakan Ketidakadilan Negara, Himpunan Masyarakat Maluku Gelar “Maluku Tabaos” di Tupro Jakarta | TitaStory terhadap provinsi yang berjuluk Negeri raja-raja.
“Laut Maluku Yang Kaya, Sudah Seharusnya Mensejaterahkan Masyarakat Maluku” adalah tema besar yang digelar adalah rangkaian acara Maluku Tabaos.
Maluku, hingga saat ini, masih dilihat sebelah mata oleh pemerintah pusat. Selain itu juga Maluku merasa masih dianaktirikan. Padahal laut Maluku selama ini telah berkontribusi dalam hal penyediaan sumber pendapatan negara ini.
Berikut bunyi petisi tuntutan Himpunan Masyarakat Maluku di hari laut sedunia 8 juni 2024:
Pertama, bahwa mengingat cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang menginginkan suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur, serta pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi seluruh rakyat dan memajukan kesejahteraan umum.
Kedua, bahwa Maluku adalah salah satu dari delapan provinsi mula-mula yang telah berkomitmen bergabung dalam negara republik Indonesia dan mengambil peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan negara republik Indonesia sebagai bagian integral yang utuh.
Ketiga, bahwa Maluku dianugerahkan oleh tuhan memiliki potensi laut yang sangat kaya, terutama dari perikanan yang diestimasi sebesar 40 juta ton per tahun, dan merupakan 37 persen potensi perikanan nasional.
Keempat, bahwa Kami menyoroti kekayaan laut Maluku, terutama dalam sektor perikanan dan pariwisata bahari, cadangan minyak, gas memiliki potensi besar untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Konsevasi pesisir laut sebagai program ekonomi hijau dan memililki peran penting untuk menuju Indonesia Emas, dalam menghadapi gagasan besar ‘Indonesia Menuju Pusat Maritim Dunia” dan Siap berkontribusi dalam menyukseskan pembangunan Nasional
Kelima, bahwa kami menyadari masih terdapat ketimpangan dan ketertinggalan di Maluku, yang mengindikasikan perlunya perhatian dan dukungan lebih dari pemerintah untuk memajukan provinsi yang berkeadilan.
Enam, bahwa dengan ini Kami menekankan perlunya pembangunan Maluku yang berbasis laut (maritim) sebagai karakteristik khusus provinsi ini, termasuk pengembangan infrastruktur maritim, peningkatan aksesibilitas, dan perlindungan lingkungan laut yang berkelanjutan.
Tujuh, bahwa perlu adanya keberpihakan kepada masyarakat adat, yang memiliki sumber daya darat dan laut sebagai kesatuan masyarakat hukum adat yang selama ini sama sekali tidak diperhatikan Pemerintah
Delapan, bahwa Kami menuntut kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan prioritas dan dukungan khusus bagi pembangunan Maluku, termasuk alokasi anggaran yang memadai berdasarkan potensi laut dan bukan hanya luas daratan serta jumlah penduduk.
Sembilan, bahwa pemerintah perlu mendukung percepatan pembangunan Maluku yang berbasis laut atau “Maritim”, yang sejatinya adalah karakteristik Provinsi Maluku seperti Pembangunan Infrastruktur Maritim dengan mendukung investasi dalam pembangunan infrastruktur maritim menjadi kunci utama dalam mempercepat pembangunan Maluku yang berbasis laut. Ini termasuk pengembangan pelabuhan yang modern dan efisien, dermaga, fasilitas penanganan kargo, dan terminal penumpang yang memadai. Kemudian peningkatan aksesibilitas dengan memperbaiki aksesibilitas ke wilayah-wilayah terpencil di Maluku dengan mengembangkan transportasi laut yang handal dan efisien. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan layanan kapal feri reguler antar-pulau dan peningkatan konektivitas antara pulau-pulau.
Sepuluh, Bahwa perlunya pemberdayaan masyarakat adat dan peningkatan kapasitas Lembaga hukum adat Maluku, serta memberikan akses yang lebih besar bagi mereka dalam berbagai sektor pembangunan.
Sebelas, bahwa sah RUU Kepulauan, sebagai komitmen keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dua belas, bahwa pemerintah membuka akses prioritas ASN bagi pemuda-pemudi Maluku di semua Kementerian dan Lembaga Pemerintah, membuka akses quota lebih besar bagi anak- anak maluku dari keterwakilan setiap pulau untutk bisa masuk akademi militer (Laut, Darat dan Udara) serta kepolisian termasuk juga bagi tingkatkan non-perwira dibawah-Nya, alokasi program beasiswa (LPDP) anak -anak Maluku di Universitas Unggul di Dalam maupun di Luar Indonesia.
Demikian petisi tuntutan himpunan masyarakat Maluku. Nantinya petisi ini akan diserahkan kepada Pemerintah Prabowo untuk mendukung Prioritäs program percepatan pembangunan Maluku dengan membangun dari Laut.
Petisi dalam kain putih ini nantinya akan diserahkan ke sejumlah Kementrian yang ada di Jakarta.
Sementara itu, “Maluku Tabaos” ini juga diisi berbagai rangkaian acara budaya oleh mahasiswa dan pemuda Maluku, dimulai dari musik totobuang dan lagu-lagu tanah (Hena Masa Waya), tarian cakalele, lagu pela gandong, tarian cendrawasih oleh mahasiswa Aru. Selain itu acara “Tabaos Maluku” ini juga turut disemarakan oleh artis-artis lokal Maluku seperti Merry Gaspersz,Mario Siwabessy, Chaken Supusepa, serta Musisi lokal lainnya. (TS-01)