Di awal Tahun, 8 Orang Meninggal Dalam Kecelakaan di Laut Maluku

03/01/2025
Ilustrasi Kapal motor jenis speed boat Lambung Dua Nona tenggelam di di perairan Maluku. Tepatnya di Tanjung Samala, Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Jumat (3/1/). (Foto: titastory/AI)

titastory, Seram Bagian Barat – Di awal tahun 2025 insiden kecelakaan laut terjadi di perairan Maluku. Tepatnya di Tanjung Samala, Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Kapal motor jenis speed boat bernama Lambung Dua Nona tenggelam saat melakukan perjalanan dari Tahalupu, Pulau Kelang hendak  menuju Pelabuhan Tahoku, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah pada Jumat (3/1/).

Insiden tersebut terjadi sekitar 10.00 WIT. Penyebab tenggelamnya diduga karena menabrak dahan pohon yang mengapung di laut sehingga badan dan kapal menggunakan mesin tempel pun patah dan tenggelam.

Ilustrasi Kapal motor jenis speed boat Lambung Dua Nona tenggelam di di perairan Maluku. Tepatnya di Tanjung Samala, Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Jumat (3/1/). (Foto: titastory/AI)

Dikutip dari postingan akun facebook Seram Bagian Barat Berbenah, pemilik media sosial ini merekam kejadian pasca tenggelamnya kapal. Dalam postingan itu disebutkan jumlah penumpang yang meninggal sebanyak delapan orang.

“Innalilahi Wainnailaihi Rojiun. Telah terjadi kecelakaan laut di selat Manipa, Kabupaten SBB. insiden ini menelan 8 korban jiwa. Bagi Basudara yang menggunakan jasa transportasi laut diharapkan agar berhati-hati, sebab cuaca sangat ekstrim di awal-awal tahun, “ ungkap pemilik akun.

Kapolsek Pulau Manipa, Ipda Edwin R Mangare membenarkan kejadian tenggelamnya angkutan antar pulau tersebut. Dia mengatakan, terdapat perempuan dan anak yang menjadi korban. Mereka terjebak di dalam speed boat saat akan tenggelam.

“Penumpang yang meninggal 8 orang,” ungkapnya.

Jenazah korban kecelakaan Speedboat, Jumat (3/1). Foto Ist

Dia menjelaskan, speed Boat itu memiliki kapasitas penumpang sejumlah 45 orang. Saat berlayar kapal motor dua nona tidak kelebihan kapasitas. Jumlah penumpang dalam kapal sebanyak 30 orang.

Sementara puluhan penumpang lainnya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar menggunakan  long boat.

“Tidak over kapasitas, “ singkat Ipda Edwin kepada titastory.id saat dihubungi via pesan WhatsApp

Sementara itu, Kapolsek Leihitu, Iptu Moyo Utomo menjelaskan, tidak ada warga dalam wilayah hukum Polres Ambon yang menjadi korban.

Untuk info di “beta” wilayah tidak ada,” ungkapnya.

Pihaknya meminta agar masyarakat yang akan menggunakan perjalanan laut harus memperhatikan kondisi laut. Dia juga meminta agar semua speed boat dilengkapi dengan jaket pelampung.

“Harusnya speed boat yang memuat penumpang dilengkapi dengan jaket pelampung keselamatan,“ tegasnya.

 

Reporter    : Edison Waas

Editor         : Khairiyah

error: Content is protected !!