TITASTORY.ID – Delapan penumpang korban tenggelam di perairan Kabupaten Buru berhasil ditemukan dalam keadaan selamat setelah dilakukan operasi SAR oleh tim gabungan Basarnas Ambon setelah kabar tenggelamnya kapal kayu diterima pihak Basarnas Ambon melalui Pos SAR Kota Namlea.
Para korban tenggelamnya kapal tersebut di temukan di Laut Pulau Tiga dan sudah di antar pulang ke kampung halaman para korban yakni di Desa Namlea Ilath.
Kepala Basarnas Ambon, Mustari dalam rilis yang diterima Titastory.id , menyampaikan informasi tenggelamnya kapal diterima Pos SAR Namela dari Sugiman (keluarga korban). Sugiman melaporkan kejadian tenggelamnya kapal kayu tersebut pada pukul 2130 Wit, Sabtu 14 /01/2022) yang menerangkan posisi tenggelamnya kapal tersebut disekitar perairan Pulau Manipa dan Desa Ilath Kota Namlea Kabupaten Buru.
Dikatakan, Pos SAR Namlea yang mendapat laporan kemudian bergerak cepat dengan mengerahkan RIB 03 beserta Unsur SAR Gabungan menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) guna melaksanakan Operasi SAR pada pukul 2250 WIT.
Terpisah, sesuai rilis awal mula pencarian terfokus pada titik koordinat 3°26′ 22.47″ S – 127° 25′ 52.54″ E, dan Heading 123,07° arah Timur dari Pos SAR Namlea. Awalnya pihak SAR disulitkan dengan kondisi cuaca dan pencarian pada Sabtu pagi yaitu pukul 03 dini hari dihentikan.
Pencarian kemudian dilanjutkan pada pukul 08.00 Wit dengan pusat pencarian pada titik koordinat 3° 35′ 28″ S – 127° 24′ 10″ E, alhasil delapan korban tersebut ditemukan selamat di Perairan Pulau Tiga. Setelah dievakuasi para korban selanjutnya diantar pulang ke Desa Namlea Ilath.
Menurut pihak Basarnas Ambon, dari hasil keterangan dari pelapor ( Sugiman) yang disampaikan kepada Rahmat Galaksi Palapia ( Koordinator Pos SAR Namlea ) Sugiman menjelaskan kapal kayu yang ditumpangi delapan orang tersebut berangkat dari Pelabuhan Hatukau, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon pukul 4, dini hari, Sabtu 14 Januari 2022 tujuan Desa Ilath Kota Namlea Kab, Buru.
Sayangnya saat melakukan pelayaran, dan tiba di perairan antara Pulau Manipa dan Desa Ilath kapal tersebut mengalami mati mesin dan tenggelam.
“ Kecelakaan tersebut terjadi karena mesin kapal mati, atau tidak berfungsi,” ungkap Sugiman kepada Rahmat yang dituangkan dalam rilis yang diterima media ini.
Sesuai data cuaca yang disampaikan Basarnas Ambon, kejadian kecelakaan laut tersebut terjadi saat terjadinya hujan ringan dengan arah tiupan dari Barat Laut – Utara dengan Kecepatan 4 – 20 Knots, dan tinggi gelombang hampir 3 meter
Untuk melakukan proses pencarian Basarnas Ambon dan Pos SAR Namlea juga dibantu Polair Polres Pulau Buru dengan menggunakan 1 unit RIB 03 Pos SAR Namlea dan 3 long boat milik masyarakat.(TS 02)
Discussion about this post