Deformasi Lempeng Banda Picu Gempa M6,1 di Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

01/10/2025
Keterangan : Peta kejadian gempa di MBD, Foto : Ist

Ambon – Gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Maluku Barat Daya (MBD), Rabu, 1 Oktober 2025, disebabkan oleh deformasi pada Lempeng Banda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak memicu tsunami.

Menurut rilis BMKG, gempa terjadi pukul 20.49 WIB dengan parameter awal magnitudo 6,2 yang kemudian diperbarui menjadi M5,8. Pusat gempa berada di laut pada koordinat 7,70° LS dan 128,41° BT, sekitar 85 kilometer timur laut MBD, dengan kedalaman 176 kilometer.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk kategori gempa menengah.

Keteragan : Penjelasan letak Gempa, dan dampak hingga ke-MBD, Foto : Ist

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi dipicu oleh pergerakan sesar naik dengan kombinasi mendatar atau oblique thrust fault,” kata Daryono, Rabu malam.

Guncangan Dirasakan di Tiakur

BMKG mencatat guncangan gempa dirasakan di Tiakur, ibu kota MBD, dengan skala intensitas III MMI, yakni getaran terasa jelas di dalam rumah dan seperti ada truk besar yang melintas.
Sejauh ini tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban akibat gempa tersebut. BMKG juga memastikan hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Tidak Ada Gempa Susulan

Hingga pukul 21.20 WIB, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Periksa dan pastikan kondisi bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan sebelum kembali masuk ke rumah,” ujarnya.

error: Content is protected !!