Cuaca Laut Tak Stabil, BMKG Imbau Nelayan Maluku Waspada Gelombang hingga 2,5 Meter

BMKG Ambon Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Maluku
22/10/2025
Keterangan gambar: Infografik Informasi Tinggi Gelombang: Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon

Ambon, — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai Kamis, 23 Oktober 2025 pukul 09.00 WIT hingga Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 09.00 WIT.

Menurut laporan resmi BMKG bernomor ME.01.02/022/KAMB/X/BMKG-2025, sistem konvergensi atmosfer memanjang dari Laut Banda hingga Laut Seram, yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan dan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Maluku.

Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Ambon, Reinaldy Y. Amahorsea, menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Maluku umumnya bertiup dari timur hingga tenggara dengan kecepatan rata-rata 4–15 knot.
“Namun di beberapa titik, khususnya perairan Seram bagian timur, kecepatan angin dapat mencapai 20 knot, dan kondisi ini berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” ujarnya kepada titastory.id, Kamis (23/10/2025).

Gelombang Capai 2,5 Meter di Perairan Maluku

BMKG memperkirakan tinggi gelombang laut dengan kategori sedang (antara 1,25 hingga 2,5 meter) berpeluang terjadi di Perairan Utara Kepulauan Aru, serta sejumlah titik di wilayah timur Maluku yang terhubung dengan Laut Banda dan Laut Seram.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin, mengatakan fenomena ini perlu diwaspadai terutama oleh masyarakat pesisir, nelayan, dan operator kapal.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir, terutama yang berpotensi terdampak gelombang tinggi, agar tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut,” katanya.

Keterangan gambar: Infografik Informasi Tinggi Gelombang: Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon

Imbauan Keselamatan Pelayaran

Dalam surat peringatan dini itu, BMKG menekankan risiko keselamatan pelayaran terhadap sejumlah jenis kapal berdasarkan kondisi angin dan gelombang laut:

  • Perahu nelayan: risiko tinggi jika angin lebih dari 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter.
  • Kapal tongkang: risiko tinggi jika angin di atas 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.
  • Kapal ferry: perlu waspada jika angin di atas 21 knot dan gelombang melebihi 2,5 meter.
  • Kapal besar (kargo/pesiar): disarankan berhati-hati bila angin melebihi 27 knot dan gelombang di atas 4 meter.

Mujahidin mengingatkan, perubahan cuaca laut di kawasan timur Indonesia cenderung cepat terjadi karena pengaruh daerah konvergensi tropis dan angin muson timur.

“Situasi laut bisa berubah dalam hitungan jam, sehingga informasi cuaca maritim BMKG perlu terus dipantau secara berkala oleh masyarakat dan pelaku pelayaran,” ujarnya.

Waspada, Tapi Jangan Panik

BMKG menegaskan bahwa peringatan dini ini bersifat preventif, bukan kepanikan. Masyarakat diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak bersumber resmi.

“Kami selalu memperbarui data setiap enam jam sekali. Jika cuaca memburuk, BMKG akan segera mengeluarkan pembaruan informasi,” kata Reinaldy.

Hingga Kamis sore, kondisi angin dan gelombang di perairan Maluku masih berada dalam batas aman, namun potensi peningkatan tetap perlu diwaspadai hingga akhir pekan.

error: Content is protected !!