titastory.id, jakarta– Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak selasa, (3/12) hingga hari ini menyebabkan bencana di sejumlah titik. Tingginya intensitas curah hujan memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir merendam tujuh wilayah di Kecamatan Ciemas, Palabuhan Ratu, dan Gegerbitung.
Sedangkan kejadian tanah longsor terjadi di 14 titik dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhan Ratu dan Warungkiara. Dampak cuaca ekstrem ini juga berdampak pada 2 desa yaitu Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di kecamatan Cicurug.
Sementara itu pergerakan tanah dilaporkan terjadi di empat lokasi, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.
Pihak BNPB telah berkoordinasi dan menerima laporan dari BPBD Kabupaten Sukabumi untuk menangani dan mendata dampak kerusakan. Evakuasi di sejumlah titik kritis menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga.
“Tim BPBD juga terus mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Dia mengungkapkan, BPD Kabupaten Sukabumi masih siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan lantaran kondisi cuaca yang belum stabil.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat.
“BNPB mengimbau agar pemerintah daerah khususnya wilayah yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi tetap meningkatkan kesiapsiagaan.
Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi,” tegasnya. (TS-01)
Discussion about this post