Ternate, – Cuaca ekstrem yang melanda perairan Ternate selama sepekan terakhir menyebabkan sedikitnya tujuh kapal nelayan tuna tenggelam. Angin kencang disertai gelombang tinggi juga merusak fasilitas pesisir dan mengganggu aktivitas nelayan serta warga di kawasan pantai.
Sekretaris Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Ternate, Gafur Kaboli, mengatakan seluruh kapal yang tenggelam adalah milik nelayan kecil. Tiga di antaranya rusak parah dan tidak bisa digunakan lagi, termasuk mesinnya.
“Sudah seminggu ini angin kencang dan gelombang besar terus berlangsung. Kapal-kapal nelayan tenggelam padahal dalam keadaan bersandar di tepi pantai,” ujar Gafur, Sabtu (11/10/2025).
Selain menenggelamkan kapal, gelombang tinggi juga merusak infrastruktur pesisir, termasuk jalan yang menjadi bagian dari proyek Kampung Nelayan Maju (Kalaju). Akibatnya, akses masyarakat di pesisir pun terganggu.

Gafur mendesak pemerintah agar segera membangun breakwater (pemecah ombak) untuk melindungi kapal nelayan dan mengurangi risiko abrasi pantai. Ia juga meminta agar nelayan mendapat perlakuan yang setara dengan masyarakat lain yang terdampak bencana alam.
“Nelayan harus mendapat perlindungan yang sama ketika mengalami musibah seperti ini. Pemerintah perlu hadir dan memberikan bantuan nyata,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI), Hendra Wiguna, menilai perhatian pemerintah terhadap nelayan kecil masih jauh dari memadai. Menurutnya, nelayan tradisional berperan penting dalam penyediaan pangan laut dan menjaga ekonomi pesisir, tetapi kerap diabaikan.
“Tidak hanya cuaca ekstrem, nelayan kecil di Ternate juga menghadapi persoalan lain: harga ikan tuna yang rendah dan maraknya rumpon ilegal. Pemerintah pusat maupun daerah harus segera turun tangan memberi perlindungan,” tegas Hendra.
Kedua organisasi nelayan itu menekankan bahwa tanpa intervensi cepat dari pemerintah, cuaca ekstrem dan kondisi infrastruktur pesisir yang rentan bisa terus menimbulkan kerugian besar bagi nelayan kecil—sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi lokal di Ternate.