titastory, Jayapura – Aksi damai puluhan mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura yang menuntut penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya semester pada Kamis, 22 Mei 2025, berakhir ricuh. Aparat kepolisian membubarkan massa secara paksa menggunakan gas air mata dan water cannon, hingga menyebabkan empat polisi terluka dan satu unit mobil Dalmas terbakar.
Pantauan titastory dari berbagai unggahan media sosial menunjukkan, massa aksi mulai berkumpul di gerbang kampus Uncen Baru, Waena, sejak pukul 09.30 WIT. Aksi ini digerakkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan kampus yang dinilai memberatkan mahasiswa, terutama mahasiswa asli Papua.

“Kami menuntut transparansi dan pembatalan kenaikan UKT. Banyak mahasiswa kesulitan membayar, sementara tidak ada kejelasan dari pihak rektorat,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Aksi sempat berlangsung damai hingga sekitar pukul 10.26 WIT. Situasi mulai memanas ketika aparat mulai menyemprotkan air menggunakan mobil taktis water cannon untuk membubarkan massa. Mahasiswa membalas dengan lemparan batu, hingga terjadi bentrokan di halaman kampus.
Kapolresta Jayapura, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, mengatakan bahwa penyampaian aspirasi mahasiswa telah diterima pihak rektorat. Namun, upaya mahasiswa untuk memblokade portal kampus dinilai melanggar aturan.
“Awalnya tuntutan sudah disampaikan dan didengar oleh pihak kampus. Tapi ketika terjadi pemalangan dan penghadangan, itulah yang memicu benturan antara mahasiswa dan aparat,” ujar Fredrickus saat dikonfirmasi, Kamis sore.

Akibat insiden tersebut, empat anggota polisi mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Selain itu, satu mobil Dalmas milik kepolisian dilaporkan hangus terbakar.
Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak rektorat Uncen. Namun dari informasi yang dihimpun titastory, aksi ini merupakan buntut dari kebijakan kampus yang menaikkan UKT secara signifikan tanpa melalui forum konsultasi terbuka bersama mahasiswa.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di kampus telah kondusif, meski aparat masih berjaga di sekitar gerbang masuk. Mahasiswa berjanji akan kembali menggelar aksi hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Penulis: Johan Diamanmona Editor: Christ Belseran