TITASTORY.ID – Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggenjot arahan presiden Joko Widodo dalam rangka percepatan program vaksinasi massal covid-19 di seluruh Indonesia guna merealisasikan target herd immunity 70%.
Langkah ini didorong di sejumlah daerah, seperti yang digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Maluku, sabtu (4/9/2021). Binda Maluku menggelar vaksinasi massal covid-19 di kalangan pelajar SMA se-kota Ambon.
Kegiatan vaksinasi masSal untuk pelajar dipusatkan di halaman SMA Negeri 1 Ambon, sabtu (4/9). Kegiatan ini disasarkan kepada untuk 500 pelajar yang ada di 35 sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kota Ambon.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Maluku, Brigjen TNI Jimmy Aritonang, mengatakan pelaksanaan vaksin massal yang dilaksanakan oleh BIN Maluku memiliki tujuan utama adalah membentuk Herd Immunity atau kekebalan kelompok untuk pelajar sehingga proses belajar tatap muka dapat dilangsungkan.
“Kegiatan vaksin yang dilaksanakan adalah dalam rangka meningkatkan herd immunity. BIN menggenjot kegiatan vaksinasi nasional kepada 2 juta warga masyarakat setiap harinya.
Untuk itu BIN Daerah Maluku juga memiliki tanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu memfasilitasi pelaksanaan vaksin dan kali ini dikhususkan untuk pelajar di Maluku, khususnya di Kota Ambon,” ucap Aritonang.
Kabinda menjelaskan bahwa tanpa kerjasama yang komprehensif dengan instansi terkait serta stakeholder yang ada di wilayah maka tidak akan maksimal untuk mempercepat proses program vaksinasi Nasional.
Untuk program vaksinasi bagi pelajar, Kabinda Maluku menargetkan jumlah peserta vaksin sebanyak 500 peserta yang terbagi atas 250 peserta dari SMP dan 250 dari SMA.
Diungkapkan pula, kedepan selain Kota Ambon, BIN Daerah Maluku juga bakal melakukan hal serupa di sejumlah Kabupaten Kota di Maluku sehingga semua warga Maluku bisa mendapat suntikan vaksin covid 19 sehingga bisa meningkatkan daya tahan atau imun tubuh.
Selain menggelar vaksin bagi pelajar, BIN juga membuka kesempatan vaksinasi bagi masyarakat umum , untuk vaksinasi tahap 1 maupun tahap 2.
Sementara itu Wakil Gubernur Maluku, Nataniel Barnabas Orno saat membuka kegiatan vaksin massal tersebut menyampaikan, keberadaan BIN sebagai lembaga negara yang menyelenggarakan sistem intelejen negara di daerah demi kemanan di daerah dan merupakan tugas organisasi sehingga langkah yang diambil dengan turut menyumbangkan perhatian kemanusiaan dan menginisiasi kegiatan vaksinasi untuk pelajar.
“Langkah ini patut diapresiasi, dan tentunya apa yang dilakukan sangat membantu Pemerintah Daerah Maluku untuk menyukseskan program pemerintah pusat untuk memutus rantai penyebaran covid 19, dengan membentuk kekebalan kelompok,” ulas Orno.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Maluku, Sadli Le, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr. Wendy Pelupessy.
Pantauan media ini, setelah melalui observasi awal para pelajar menerima suntikan dan kemudian diarahkan ke ruangan observasi akhir.
Lalu bagaimana cerita para pelajar setelah mereka disuntik vaksin covid-19 oleh petugas kesehatan ?
Pelajar Ajak Vaksin
Ratusan Pelajar dari berbagai sekolah di Kota Ambon, sejak sabtu (4/9) pagi mengikuti vaksinasi missal covid-19 yang bertempat di halaman sekolah SMA Negeri 1 Ambon.
Sebanyak 500 pelajar dari 35 sekolah di Kota Ambon mengikuti mendatangi temoat vaksin missal. Kebanyakan dari para siswa-siswi ini menceritakan ketakutan sebelum mengikuti vaksin. Namun cerita lain dari mereka, bahwa vaksin yang disuntik ke tubuh mereka tidak berdampak negative.
Iksan Oktav Risandy, seorang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ambon, yang diwawancarai usai menerima suntikan vaksin menyampaikan, menceritakan sebelum disuntik vaksin, dirinya merasa was-was dan takut. Ia pun tak memberanikan diri untuk datang. Namun, ia keputusan itu dibatalkan setelah melihat beberapa rekannya yang sudah divaksin di lokasi lain.
Bahkan kata Iksan, ketika proses suntikan dilakukan, Ia merasa lega karena tidak ada masalah sesuai isu miring yang berkembang di masyarakat.
“Awalnya saya takut dan ragu, namun saat disuntikan tidak ada reaksi dan biasa saja, tadinya ekspetasinya sakitnya akan sakit bakalan lama ” ucapnya.
Dengan mengikuti program vaksinasi, Ia berharap bisa membantu pemerintah memutus penyebaran covid-19 di Ambon.
“Untuk teman-teman di seluruh Indonesia mari melakukan vaksinasi covid-19 sehingga kita dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini,”imabunya.
Hal senada juga disampaikan Gleen Souisa, siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ambon mengatakan tidak ada tanda-tanda yang negative pada dirinya setelah divaksin.
“Sebelumnya biasa saja karena tidak takut juga. Namun saat vaksin tadi ada sedikit gugup. Tapi setelah disuntik itu merasa biasa saja. Karena mau sekolah tatap muka agar bisa terhindar dari virus covid-19 ini.
Pelajar lainnya, Cindy Anggrainy siswi kelas X SMA Negeri 1 Kota Ambon juga menyampaikan, sempat tak diizinkan orang tuanya untuk melkakukan vaksin. Ia pun tak berani tanpa ada surat izin dari orang tuanya. Namun dengan adanya vaksinasi missal yang digelar oleh BINDA Maluku di sekolah mereka, dengan seijin orang tuanya ia pun memberanikan diri untuk mengikuti vaksin.
“Awalnya saya deg-degan takut. Usai divaksin dan disuntik maka tidak gugup lagi,” katanya.
Siswi kelas X SMA Negeri 1 ini mengajak pelajar lainnya untuk berbondong-bondong dan mendatangi tempat pelaksanaan vaksin missal.
“Buat teman-teman yang lain mari vaksin. Vaksin ini halal. Jangan lihat dari berita atau informasi yang tidak jelas alias hoax. Intinya jangan mudah percaya dengan informasi hoax, karena vaksin itu aman,” imbau Cindy. (TS 02)
Discussion about this post