titastroy, Seram Utara – Warga Muslim di Negeri Pasahari dan Negeri Kobi, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, melaksanakan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah lebih awal pada Sabtu, (29/3).
Perayaan Idul Fitri di sejumlah kampung di Maluku biasanya digelar lebih awal sebelum pengumuman 1 Syawal yang dtetapkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama RI.
Hal ini sudah menjadi sebuh tradisi dan budaya dari leluhur yang terus di terapkan secara turun-temurun hingga saat ini.
Menurut Muhil Ngidiho, Imam Mesjid Kampung Pasahari Lama, shalat Ied dilaksanakan esok hari karena penetapan 1 Ramadhan bagi umat Muslim di Negeri Pasahari jatuh pada hari Kamis 27 Februari.
“Jadi Sabtu 29 Maret besok kami laksanakan lebaran Idul Fitri tepat 30 hari kami berpuasa,” Ucap Muhil kepada titastroy, Jumat, (28/3).

Muhil juga bilang, biasanya untuk menentukan 1 Syawal dan 1 Ramadhan di kampungnya ditentukan oleh para penghulu masjid dan tokoh agama yang menggunakan metode perhitungan secara hisab dan rukyat.
“Ini sudah menjadi tradisi kami dari orang tetua dahulu untuk menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal dengan menggunakan metode rukyat dan hisab. Tradisi ini masih terus dijaga hingga sekarang,” tutur Muhil.
Penetapan hari raya Idul Fitri lebih awal tak hanya di Pasahari, tetapi sejumlah kampung yang berada di Kecamatan Seram Utara, Seram Utara Kobi, dan Seti juga melakukan hal serupa. Dia bilang, perbedaan waktu perayaan hari raya dengan yang ditetapkan pemerintah setiap tahunnya bisa berbeda dua sampai tiga hari lamanya.
“Jadi lebaran besok di rayakan di Negeri Pasahari Lama, Negeri Kobi, dan beberapa kampung lainya di kecamatan Seti. Biasnya selisih jarak perayaan hari lebaran dengan pemerintah kadang dua hari bahkan ada samapi tiga hari,” katanya.
Sementara itu, ratusan warga Kobi menggelar pawai obor saat malam takbiran, Jumat (28/3) malam. Baik orang tua maupun anak-anak tampak antusias berkeliling kampung untuk menyambut hari kemenangan.
“Malam ini kami takbiran, itu pertanda besok kami mulai melaksanakan sholat Ied,” kata Rajab Keltoten salah satu Pemuda Negeri Kobi
Penulis : Sahdan Fabanyo Editor : Khairiyah