titastory, Ambon – Aksi tidak terpuji kembali terjadi. Seorang penumpang angkutan umum tujuan Laha, Kota Ambon, mengalami nasib kurang menyenangkan saat dirinya, bersama anak dan saudaranya, diturunkan di tengah jalan. Perempuan tersebut merasa ditipu oleh sopir angkutan kota (angkot) trayek Laha setelah sebelumnya memastikan bahwa kendaraan akan membawanya ke Negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon.
Peristiwa ini bermula ketika penumpang menaiki angkot dengan nomor polisi DE 1104 RU dari Terminal Mardika menuju Tawiri. Namun, sesampainya di Desa Waiyame, sopir meminta penumpang turun, meski jarak ke Tawiri masih sekitar 5 kilometer lagi.
Merasa dirugikan, penumpang perempuan tersebut meminta penjelasan. Namun, sopir bersikeras bahwa dirinya hanya melayani rute ke Waiyame. Perdebatan pun tak terhindarkan.
“Kenapa kasi turun beta di Waiyame? Tadi kan beta tanya sampai Tawiri!” tanya penumpang dengan nada kesal.
Sopir membalas dengan tegas, “Ada oto Tawiri sana, bayar… bayar!” sambil terus meminta ongkos perjalanan.
Penumpang akhirnya membayar Rp10.000, lebih rendah dari ongkos yang diminta sopir sebesar Rp14.000, karena merasa tidak diantar sesuai perjanjian awal.
Dalam unggahan di media sosial, pemilik akun atas nama Wilke Sasiang yang merekam kejadian ini menyebutkan bahwa sopir sempat berkendara secara ugal-ugalan, membuat penumpang merasa tidak nyaman. Saat ditegur, sopir diduga tersinggung dan memberikan respons kurang menyenangkan.
“Model bagini, yang kalian demo transport online? Hooe, Maxim buang kamong ilang puluh,” tulis pemilik akun, menyindir buruknya layanan angkutan konvensional dibandingkan transportasi online.
Insiden ini kembali menyoroti kualitas layanan angkutan umum di Ambon, baik dari segi rute yang tidak konsisten maupun perilaku sopir yang dianggap merugikan penumpang. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk memastikan pelayanan yang lebih baik demi kenyamanan masyarakat. (TS-03)
Discussion about this post