titaStory.id, ambon – Tampil bersinar dan memukau, agenda Karnaval Budaya yang merupakan satu dari sekian kegiatan Rakernas Asoisiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2023 di Kota Makassar, Kota Ambon tetap menampilkan ciri sebagai kota musik dunia yang diakui oleh UNESCO.
Tidak kala dengan daerah lain di Indonesia, Kota Ambon pada ajang Karnaval ini pun menampilkan busana khas Kota Ambon, dan baju adat dari Negeri Nusaniwe.
Sebagai ajang mempromosikan budaya daerah, Kota Ambon dengan branding kota musik pun tampil dengan musik tifa totobuang yang dimainkan dengan cara ditabu atau dipukul seakan menjadi perekat dan menghipnotis semua mata yang menyaksikan acara Karnaval.
Memainkan perannya, Nyong dan Nona Ambon dalam balutan Kebaya Cit, kebaya putih dan kain songket seakan ingin menyampaikan bahwa kota dengan julukan Ambon Manis ee tidak sekedar slogan semata.
“Jujaro dan Mongare mengenakan pakaian khas Ambon, tifa dan totobuang dimainkan, dan pesertanya menggunakan baju cele, dan ditampilkan pada agenda APEKSI 2023, merupakan bagian dari promosi kebudayaan Ambon. Dan dengan branding The City of Music sudah pasti akan menjadi fokus perhatian. Demikian disampaikan Kepala Bagian Pemerintahan Kota Ambon, Alvian Lewenussa kepada media, rabu (13/07/2023).
Menurutnya, dengan kulutur budaya yang masih ada, potensi dibidang seni dan musik bahkan tari tarian tentunya merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Sehingga jika ditampilkannya ciri khas budaya Ambon pada ajang APEKSI 2023, menyiratkan bahwa budaya dan adat istiadat di Ambon pun harus dijaga dan dilestarikan.
” Ini tanggung jawab bersama, warisan budaya dan adat istiadat di Kota Ambon harus dijaga, sehingga kekahasan kota ambon dan sekitarnya pun tetap lestari,” ingatnya.
Dia berharap Gen Z sebagai generasi moderen tidak melupakan identitas sebagai anak Ambon. Karena dari ciri khas dan budaya terpancar identitasnya. (TS 02)
Discussion about this post