TITASTORY.ID – Dua kelompok pemuda di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara terlibat bentrok, senin (26/12/2022). Akibat bentrokan tersebut, dua orang dikabarkan mengalami luka-luka. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Weda, Halmahera Tengah.
Saling serang terjadi antar dua kelompok warga ini terjadi di sekitar lokasi industri nikel, Desa Lelilef, tepatnya di lapangan Cekel, Desa Lelilef, minggu (25/12/2022) malam.
Dari video amatir yang beredar, terlihat dua kelompok pemuda saling serang. Video berdurasi 47 detik ini terlihat aksi serang antar pemuda menggunakan batu, balok kayu dan juga benda tajam seperti parang.
Meski dilerai oleh sejumlah aparat keamanan dengan tembakan peringatan, namun kedua kelompok pemuda ini terlihat nekat saling menyerang.
Tak hanya di lapangan Cekel, dari video amatir yang beredar juga terlihat saling serang juga antar kedua kelompok. Terlihat ribuan massa memadati ruas jalan Desa Lelilef Waibulen maupun Lelilef Sawai. Kedua kelompok massa yang berasal kebanyakan terlihat memakai pakaian industri Nikel PT IWIP.
Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Moh. Zulfikar Iskandar saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini.
“Kami telah mengantongi identitas pelaku. Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk menangkap para pelaku dan dibawa ke Polres Halmahera Tengah untuk pemeriksaan,” katanya.
Meski demikian, Kapolda mengatakan sudah memerintah untuk melakukan penebalan pengamanan dengan mengirimkan petugas Brimob,” ujarnya.
Dari laporan pihak kepolisian, bentrokan ini berawal sejak sabtu (25/12) sekitar pukul 03.00 dini hari. Di sana sekelompok pemuda yang di duga berasal dari suku Ambon sementara menenggak minuman keras di salah satu indikos milik Oktober Mahmud, yang berada di desa Lelilef Waibulen. Dari laporan saksi, pemilik indikos sempat menegur para pemuda ini, namun tidak diindahkan. Dan karena dengan teguran tersebut sehingga terjadi perkelahian.
kejadian ini pun berlanjut pada hari minggu sekitar pukul 20.30 wit dimana terjadi perkelahian antara kedua kelompok pemuda yang berasal dari pemuda Desa Lelilef Sawai dan kelompok Pemuda Ambon yang berlokasi di dekat Bandara udara Cekel. Bentrokan antar dua kelompok ini mengakibatkan dua orang terluka atas nama Yordion dan marsel Arbaben.
Mendengar adanya korban dari Desa Lelilef Sawai, masyarakat emosi sehingga terjadi pengumpulan massa. Beruntung bisa dicegah secara cepat oleh Aparat Kepolisian dan TNI.
Massa kian beringas karena tak terima dengan korban yang ada sehingga melakukan pemalangan jalan dan pembakaran di ruas jalan trans nasional menuju Industri PT IWIP.
Aksi pemalangan dilakukan hingga pukul 12.00. wit, senin siang di ruas jalan umum. Selain itu massa juga melakukan pembakaran sejumlah kendaraan yang diduga milik pemuda Ambon.
Untuk permintaan anggota keluarga untuk divisum, kata Zulfikar sudah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah di Weda.
“Korban luka saat ini masih berada di RSUD Weda untuk menjalani perawatan medis. Dan di sana juga anggota saya melakukan penjagaan,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi blokade ruas jalan utama menuju industri Nikel di Tanjung Uli, pihak Kepolian akan menerjunkan aparat keamanan untuk melakukan penjagaan secara ketat.
“Perusahaan sudah memaklumi dengan adanya kejadian tersebut dan perusahaan tidak akan memberi SP atau mangkir kerja terhadap kariyawan yang tidak bekerja,” katanya.
Zulfikar bilang, saat ini dirinya tengah berkordinasi dengan tokoh masyarakat maupun pihak pemerintah Desa untuk melakukan pertemuan agar peristiwa bentrokan tidak akan terulang nantinya kedepan.
“Bentrokan ini nantinya kami yang tangani dan kami secepatnya akan melakukan penyelidikan serta penyidikan. Masyarakat maupun kariawan tidak usah terprovokasi dengan isu yang berkembang di media sosial atau lainnya, biarkan kami bekerja untuk mengusut secara tuntas,” tegasnya.
Sementara itu Kapolda Maluku Utara (Malut), Irjen Pol. Midi Siswoko angkat bicara soal bentrokan dua pemuda di Desa Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah.
Siswoko mengatakan, kejadian bermula ketika ada sekelompok pemuda yang mengeroyok salah satu korban. Korban sendiri adalah penduduk asli Desa Lelilef Sawai. Desa yang berada di lingkar tambang Nikel.
“Penduduk Desa lalu mencari para pelaku. Awalnya pencarian dilakukan perorangan, karena terbawa emosi tiba-tiba menjadi kelompok massa yang besar, ini yang membuat suasana dan eskalasi memanas.
Meski demikian, kondisi tersebut perlahan tertangani dan kondusif setelah aparat gabungan TNI Polri diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Warga Desa Lelilef ingin pelaku ditangkap, dan kita sebagai aparat wajib melakukan pencarian kepada pelaku pemukulan itu,” katanya.
Dari kejadian tersebut, kata Kapolda, ada dua orang yang menjadi korban dengan luka korban di bibir dan kepala.
Untuk diketahui Desa Lelilef Sawai dan Desa Lelilef Waibulen merupakan dua desa yang masuk dalam lokasi lingkar Industri Nikel PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Jarak antara permukiman desa Lelilef Sawai dengan lokasi industri hanya berjarak sepuluh meter yang dibatasi dengan bandar udara Cekel.
PT IWIP sendiri adalah merupakan Kawasan industri terpadu untuk pengelolaan logam berat yang berlokasi di Desa Lelilef.
Berdiri sejak tahun 2018, PT IWIP merupakan Proyek Prioritas Nasional berdasarkan PERPRES nomor 18 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Selain itu IWIP juga bersatus sebagai Objek Vital Nasional berdasarkan Kepres No.63 tahun 2004.
Selain itu, PT IWIP juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dari Presiden Joko Widodo melalui pengesahan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). (TS-01)
Discussion about this post