TITASTORY.ID,- Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Maluku Selatan (RMS) ke-71 pada Minggu ( 25/4/2021), kembali diwarnai dengan pengibaran sejumlah bendera benang raja (red-sebutan Bendera RMS).
Bendera dengan corak empat warna ini tetap berkibar meskipun aparat keamanan TNI/Polri melakukan pengamanan ketat disejumlah tempat yang biasanya menjadi lokasi penaikan bendera.
Pengibaran bendera empat warna ini terjadi di Dusun Naira dan Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang merupakan basis pendukung RMS.
Ely Tuankotta Salah satu tokoh pemuda Aboru, yang dikonfirmasi media via ponselnya, Minggu sore mengakui adanya pengibaran bendera RMS. Bendera tersebut telah dikibarkan sejak pagi dinihari.
Dia menjelaskan, beberapa tempat yang menjadi lokasi pengibaran bendera diantaranya depan Baileo Negeri Aboru dan sekitar empat bendera di Dusun Naira.
“Setahu beta (Red-Saya), ada kira-kira sekitar sepuluh yang naik. Salah satunya didepan Baileo Negeri Aboru , bendera terlihat siang hari dan ada juga bendera di Dusun Naira,”ungkapnya.
Menurutnya, selain diikat pada pohon yang berada di pinggiran kampung, bendera juga terpasang di jalan desa. Bendera-bendera tersebut sebagian diturunkan oleh masyarakat dan juga aparat keamanan.
“Kalau yang turunkan ada masyarakat dan juga aparat,”ucapnya.
Ely juga menjelaskan, pasca pengibaran bendera, tidak ada warga yang diamankan oleh aparat kepolisian,. Situasi Desa Aboru juga relative tenang.
Sedangkan sehari sebelumnya, Satgas Yonif 734/SNS SSK llI Pos 8 Aboru telah mendampingi Komandan Korem 151/Binaiya dalam kunjungan kerja ke jajaran Forkopimda desa setempat.
Kegiatan kunjungan ini adalah dalam rangka mempererat hubungan kerja antara Korem 151/Binaiya dengan pemerintah desa Aboru. Kegiatan yang dimaksud adalah kerjasama dibidang Sosial dan pembangunan, bagi warga desa Aboru. Diantaranya, pembangunan talud.
Dari pantauan media ini, kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon yang juga disebut-sebut sebagai basis masa FKM/RMS juga terlihat tenang. Warga tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasse, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang yang dikonfirmasi Minggu sore menjelaskan, situasi keamanan di wilayah kerjanya aman dan kondusif, tanpa ada kejadian menonjol. Sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari jajarannya yang berada di Aboru.
“Situasi aman dan kondusif, tidak ada kejadian menonjol. Sampai saat ini belum ada laporan dari jajaran di Aboru. Bapak Dandim dan Danrem ada di Aboru,”singkatnya.
Sebelumnya, Polda Maluku juga telah menggelar operasi yang diberi nama sandi Siwalima Merah Putih. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penaikan bendera RMS oleh para aktivis/simpatisan organisasi yang dilabel separatis ini dalam hari ulang tahunnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi demo damai juga dilakukan oleh ratusan warga keturunan Maluku di Belanda yang tergabung dalam Care4Maluku. Aksi demo berlangsung 24 April 2021 pukul 15.45 Sore waktu setempat di Malieveld, dan juga depan Kedutaan besar RI di Den Haag. Aksi demo ini juga dihadiri Menlu Pemerintah RMS di pengasingan Belanda, Umar Santi.
Puluhan bendera RMS di kibarkan. Tujuan aksi damai ini adalah untuk memperingati dan menghormati proklamasi RMS, dan memberikan dukungan kepada aktivis/simpatisan RMS di Maluku, yang mendapat intimidasi dan ditahan karena mengibarkan bendera. Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat Maluku juga menjadi keprihatinan, mengingat Maluku memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Aksi ini juga mendapat pengawalan dari aparat keamanan setempat. (REDAKSI)
Discussion about this post