Bencana Hidrometeorologi Meluas di Sejumlah Daerah: Ribuan Warga Terdampak

01/02/2025
Hujan dengan intensitas tinggi sebabkan banjir di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat yang terjadi sejak (11/1). Foto: Humas BNPB

titastory, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat eskalasi bencana hidrometeorologi hingga akhir Januari 2025, dengan banjir dan angin kencang mendominasi. Ribuan warga terdampak, sementara pemerintah terus berupaya mempercepat penanganan darurat. Beberapa peristiwa tersebut berdampak signifikan terhadap masyarakat maupun kerugian harta benda. Berikut adalah rangkuman perkembangan informasi dan penanganan darurat pada hari ini, Sabtu (1/2), pukul 07.00 WIB.

 

NTB: Banjir Bandang dan Rob

Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), hujan lebat dan angin kencang memicu banjir bandang di Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kamis (30/1) pukul 16.00 WITA. Sebanyak 478 kepala keluarga (KK) atau 1.483 jiwa terdampak. Hingga Jumat malam (31/1), genangan belum surut.

Banjir rob juga menerjang Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, menyebabkan jebolnya dua tanggul dan berdampak pada 100 KK. Air telah surut, dan warga bergotong royong membersihkan material serta membangun tanggul darurat.

Hujan akibat cuaca ekstrim menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Sumbawa, Kamis (30/1). Foto: Humas BNPB

 

Jawa Timur: Banjir di Pasuruan

Banjir melanda Kabupaten Pasuruan dua kali dalam bulan ini, yakni pada Kamis (16/1) dan Selasa (28/1), menggenangi puluhan desa di enam kecamatan. Pada kejadian pertama, 7.151 KK terdampak, sedangkan banjir berikutnya merendam 5.585 KK. Kecamatan Winongan menjadi salah satu wilayah paling terdampak. Hingga kini, genangan masih ditemukan di beberapa titik.

 

Jawa Barat: Angin Kencang di Bogor, Banjir di Bandung

Di Kabupaten Bogor, angin kencang menerjang Desa Megamendung dan Caringin, Rabu (28/1) pukul 23.30 WIB, menyebabkan 13 KK (44 jiwa) terdampak. Sebanyak 4 rumah rusak ringan, 3 rusak sedang, dan 6 lainnya terancam. Warga telah mulai memperbaiki rumah mereka, terutama atap yang rusak.

Sementara itu, banjir di Kabupaten Bandung yang sempat merendam tiga desa di Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang kini telah surut. Sebanyak 2.586 KK (7.298 jiwa) terdampak, dengan 40 KK (91 jiwa) sempat mengungsi.

 

Riau: Banjir Berangsur Surut

Sejumlah wilayah di Riau masih menghadapi dampak banjir. Di Kabupaten Rokan Hulu, genangan telah surut setelah sebelumnya memengaruhi 1.332 KK (5.328 jiwa). Di Rokan Hilir, 500 KK (892 jiwa) terdampak, dengan tinggi muka air tersisa sekitar 20 cm.

Banjir juga merendam Kabupaten Siak (852 KK/1.275 jiwa), Kota Pekanbaru (108 KK/432 jiwa), Kampar (4.704 KK/17.329 jiwa), Pelalawan (2.856 KK/10.600 jiwa), Indragiri Hulu (491 KK/512 jiwa), dan Kuantan Singingi (389 KK/1.544 jiwa). Air di beberapa wilayah ini mulai surut.

 

Kalimantan Barat: Banjir Meluas

Hujan dengan intensitas tinggi sebabkan banjir di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat yang terjadi sejak (11/1). Foto: BNPB

Banjir masih menggenangi sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat. Di Kabupaten Sanggau, 4.055 KK terdampak. Di Kubu Raya, 9.601 KK (33.366 jiwa) menghadapi banjir setinggi 50–300 cm.

Kondisi lebih parah terjadi di Kabupaten Sambas, dengan 13.811 KK (44.881 jiwa) terdampak dan dua korban jiwa. Debit air terus meningkat akibat curah hujan tinggi. Sementara itu, banjir di Landak berdampak pada 11.105 KK (46.842 jiwa), Mempawah (5.537 KK/20.548 jiwa), dan Kota Singkawang (4.998 KK/22.390 jiwa).

Untuk merespons bencana di Kalbar, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto bersama Menko PMK Pratikno turun langsung ke Pontianak dan Kubu Raya. BNPB juga menyalurkan bantuan senilai Rp2,3 miliar ke lima kabupaten terdampak, termasuk dana siap pakai (DSP), perahu karet, pompa alkon, dan selimut. Bantuan tambahan senilai Rp745 juta juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar, meliputi DSP, mobil dapur umum, serta perahu karet.

Selain itu, BNPB menggelar operasi modifikasi cuaca dari Lanud Supadio sejak 29 Januari 2025, dengan penyebaran garam sebanyak tiga ton untuk mengurangi intensitas hujan.

 

Jawa Tengah: Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Terdampak

Di Kabupaten Batang, banjir belum surut, dengan ketinggian air 30–40 cm. Sebanyak 575 KK terdampak, dan 50 jiwa masih mengungsi. Di Kendal, seorang warga meninggal dunia, sementara 2.296 KK terdampak.

Bencana lebih besar terjadi di Kabupaten Grobogan, dengan 18.930 KK terdampak, beberapa rumah hanyut, dan warga mengungsi di balai desa serta tempat ibadah. Banjir di Demak juga berdampak pada 4.919 KK (12.870 jiwa), dengan tujuh desa di dua kecamatan masih tergenang air setinggi 20–40 cm.

 

Peringatan Dini

BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap waspada selama puncak musim hujan. Peringatan dini cuaca menunjukkan potensi hujan lebat di Kepulauan Riau, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.

“Kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi harus terus ditingkatkan. Pemerintah daerah diharapkan memperkuat mitigasi dan penanganan darurat,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Laporan: tim titastory
error: Content is protected !!