titastory.id, jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan enam orang warga dilaporkan hilang dan dua warga lainnya meninggal dunia dalam kejadian banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sukabumi pada Selasa, (3/12) lalu.
“Hasil kaji cepat, per Kamis (5/12) dua orang dilaporkan meninggal dunia berasal dari Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mereka adalah AD dan AW,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB sesuai laporan BPBD Kabupaten Sukabumi per Kamis (5/12) pukul 19.00 WIB mencatat, dampak dari cuaca ekstrem telah memicu banjir dan tanah longsor. Kejadian ini pun memporak-porandakan hunian warga, tercatat 216 rumah warga rusak akibat peristiwa itu.
Selain itu, sebanyak sepuluh jembatan penyeberangan terputus hingga melumpuhkan akses transportasi ke daerah lain.
“Di daerah Kecamatan Simpenan Jembatan yang sehari-hari menjadi penghubung aktivitas warga, kini tampak rusak diterjang material yang terbawa saat banjir,” jelasnya.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah saat berkunjung ke lokasi mengatakan akan menyiapkan jembatan darurat.
“Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kita bisa menolong di lokasi lain,” kata Lukmansyah.
Dibangunnya jembatan darurat kata dia, untuk mempermudah proses pendistribusian logistik kepada warga yang terdampak bencana dengan melibatkan Kementerian PUPR serta Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi.
“Ini bertujuan untuk mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.
Sementara itu, di Kawasan Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu juga dilanda banjir karena luapan sungai Cipabuluhan, Rabu (4/12).
Para pemilik kapal dilaporkan sedang berusaha menyelamatkan perahu yang tenggelam usai limpasan banjir deras saat sedang terparkir di pelabuhan. (TS-01)
Discussion about this post