titastory.id,Jakarta-Bank Central Asia(BCA) terpilih menjadi perusahaan dengan skor Indeks tertinggi dalam ajang Indeks Integritas Bisnis Lestari yang digelar Transparency Internasional bersama Tempo Data Science.
BCA mendapatkan penilaian berdasarkan standar Environmental Social and Governance (ESG). Praktik ini merupakan ikhtiar serta membantu perusahaan di Indonesia mencapai standar ESG dalam menjalankan bisnisnya.
Senior Vice President PT Bank Central Asia Tbk, Linda Chandrawati mengatakan, komitmen manajemen BCA, sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan telah menerapkan unit kerja khusus ESG. Tugasnya, menjadi kolaborator dan koordinator untuk menerapkan program ESG sehingga budaya ESG tertanam di perusahaan.
“ESG semakin banyak di perbankan dan terutama adalah membutuh komitmen dari manajemen karena ESG merupakan suatu perjalanan yang panjang dan harus dilakukan bersama-sama,” katanya.
Per September 2024, portofolio sustainable financing BCA mencapai Rp 214 triliun. Sesuai arahan OJK, kata Linda, tiga prioritas utama BCA yakni, meningkatkan peningkatan pembiayan berkelanjutan, peningkatan kapasitas internal debitur dan nasabah serta membangun infrastruktur keuangan berkelanjutan.
“BCA menerapkan kehati-hatian karena semua permohonan kredit yang masuk harus lulus feasibility assessment kredit,” ungkapnya.
Sejumlah syarat dalam asesmen kredit, misalkan sektor usaha tidak boleh masuk exclusion list, contohnya illegal logging, mempekerjakan anak, satwa liar, obat-obatan terlarang.
Sektor yang berisiko tinggi untuk lingkungan harus melalui pengecekan analisis dampak lingkungan (Amdal) dan lainnya.
Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, Otoritas Jasa Keuangan, Lufaldy Ernanda mengatakan, ESG merupakan isu yang menjadi fokus, baik di tingkat global, regional, nasional, hingga perusahaan.
“Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik menjadi kerangka payung hukum bagaimana kami mendukung keberlanjutan,” kata Lufaldy. (TS)
Discussion about this post