titastory, Seram Bagian Timur — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan minyak tanah di Kecamatan Kesui Watubela, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, menyebabkan harga melonjak tajam. Warga mengeluhkan harga Pertalite yang mencapai Rp20 ribu per liter dan minyak tanah Rp12 ribu per liter.
Kondisi ini sudah berlangsung hampir dua bulan. Muhdar Mara, warga Kesui, mengungkapkan bahwa warga harus mengeluarkan ongkos besar hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Harga minyak tanah capai Rp12 ribu per liter. Kalau Pertalite sudah Rp20 ribu per liter. Kita mau beli satu karung beras saja harus bayar ojek Rp50 ribu karena lokasi perbelanjaan jauh,” kata Muhdar saat dihubungi, Kamis, 3 Juli 2025.

Selain membebani kebutuhan rumah tangga, kelangkaan BBM juga berdampak pada aktivitas nelayan. Banyak nelayan terpaksa berhenti melaut karena biaya operasional yang membengkak.
“Kalau SPBU tersedia di daerah ini, harga BBM bisa dikendalikan. Tidak bisa dijual seenaknya. Ini yang kami harapkan dari pemerintah,” tambahnya.
Ironisnya, wilayah Kesui Watubela selama ini dikenal sebagai daerah penghasil minyak terbesar di Maluku, bahkan dijuluki sebagai “Kota Minyak.” Namun, distribusi dan akses masyarakat terhadap BBM masih tergolong buruk.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi kelangkaan BBM dan menstabilkan harga di tingkat konsumen.
Penulis: Sahdan Fabanyo