titastory, Ambon – Dalam kurun tiga tahun terakhir, medio 2022 hingga 2024 operasi pencarian orang tahun 2023 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2023, sebanyak 73 kali dilakukan penyelamatan. Di dalamnya korban yang berhasil diselamatkan berjumlah 465 jiwa, korban meninggalkan dunia 11 jiwa dan 17 jiwa dinyatakan hilang.
Sedangkan di tahun 2022, operasi SAR atas insiden kecelakaan kapal dilakukan sebanyak 60 kali dengan jumlah korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 389 jiwa. Sementara korban yang meninggal dunia tercatat sebanyak 17 orang dan 31 orang dinyatakan hilang.
“Tahun ini, upaya SAR dilakukan untuk insiden penanganan kecelakaan pesawat 1 kali, kecelakaan kapal 59 kali, bencana 1 kali, dan KMM sebanyak 12 kali,” kata Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah saat merilis rekapitulasi operasi SAR 2022-2024 di atas KN SAR Abimanyu di kawasan Pelabuhan Negeri Tulehu, Baguala, Maluku Tengah, Jumat (27/12).
Kepala Basarnas mengatakan, di tahun 2024, telah dilakukan 71 kali Operasi SAR. Sebanyak 281 berhasil diselamatkan. 19 orang meninggal dunia, sedangkan 34 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, operasi SAR untuk penanganan kecelakaan kapal sebanyak 53 kali, 18 kali untuk bencana KMM.
“Data rekapitulasi operasi SAR ini dilakukan pada titik-titik kecelakaan di laut pun di darat dan dilakukan di 11 Kabupaten Kota, saat penanganan dilakukan oleh Basarnas Ambon,” ucap Arafah.
Dia menjelaskan, dengan peralatan dan sumber daya manusia terbilang minim, dalam operasi SAR di 11 Kabupaten di Maluku, Basarnas Ambon tetap berusaha maksimal dalam melaksanakan tugas.
Basarnas Ambon selama ini hanya mengandalkan dua jenis kapal kelas 2 yaitu KM Abimanyu yang ditempatkan di Kota Ambon yang meliputi kawasan Pulau Seram, Banda, Buru dan Pulau-Pulaese, serta Kota Ambon sedangkan KM Baratha mencakup kawasan Kepualau Tanimbar, Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya.
“Ada harapan untuk penambahan peralatan dan juga sumber daya manusia, karena hanya 11 personil yang ditempatkan di tiap kapal kelas 2 tersebut,” tuturnya.
Dia juga menyatakan, terkait insiden kecelakaan skala besar pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Basarnas Pusat untuk melakukan langkah penyelamatan lebih lanjut. (TS-03)