TITASTORY.ID,- Enam warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, Selasa (5/7) Pukul 03.00 WIT.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Hendrik Far-far, kepada media ini mengatakan, kejadian alam yang mengakibatkan hilangnnya nyawa manusia ini diduga karena pengaruh cuaca ekstrim, dengan intesitas curah hujan yang cukup tinggi sehingga berdapak pada naiknya pemukaan air sungai di Kawasan Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten SBB.
“Akibat kondisi tersebut tiga warga awalnya dikabarkan hilang terseret banjir bercampur material tanah hasil abrasi air sungai yang meninggi,”katanya.
Lanjutnya, proses pencarian pun dilakukan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB dibantusejumlah Anggota TNI Polri dan relawan yang adalah warga sekitar, ketiga korban awal ini pun ditemukan namun sudah dalam kondisi kaku dan tak bernyawa. Selang beberapa waktu informasi beredar dengan cepat bahwa ada juga tiga warga di kawasan tersebut juga hilang, sehingga tim gabungan ini pun bergegas untuj melakukan pencarian untuk melakukan penyelamatan.
Hasil nya juga sama, ketiganya juga ditemukan dalam sudah dalam kondisi tak bernafas, sehingga total warga yang mendiami pulau seram ini pun berjumlah enam orang.
Dugaan sementara, pemicu bencana banjir karena curah hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak pada luapan air sungai dan perdampak pula pada pengikisan dan berakibat pada longsor yang terjadi diseputaran aliran sungai hingga rumah warga.
Terhadap kondisi yang terjadi, petugas BPBD Kabupaten SBB mengimbau agar masyarakat SBB khususya yang berdekatan dengan lokasi rawan bencana baik banjir dan tanah longsor untuk sementara waktu tidak beraktivitas, khususnya di lokasi kejadian guna menghindari jatuhnya korban jiwa selanjutnya.
Atas kejadian ini, pihak BPBD Kabupaten SBB mencatat, selain menelan enam korban jiwa, banjir dan longsor juga mengakibatkan satu unit rumah rusak berat dan jalan penghubung antar desa tertimbun tanah material longsor. Sementara kurag lebih enam warga yang rumahnya ternacam memilih mengungsi ke tempat yang dianggap aman.
Sementara itu, terkait kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya merilis peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah Maluku untuk, kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7).
BMKG menyebut adanya potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Buru Selatan, Kepualuan Aru, Kepualauan Tanimbar, Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur.
“Dengan adanya peringatan dini yang dikelurkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor.” jelas Plt. Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku, Hendrik Far-far.
Dia mengatakan, salah satu upaya kewaspadaan yang dapat dilakukan adalah dengan memantau dan membersihkan material yang dapat menghambat aliran sungai secara berkala. (TS-01)
Discussion about this post