titastory.id, tapanuli selatan – Banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Sabtu dini hari (23/11). Peristiwa yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat malam itu mengakibatkan dua korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa tiga desa di dua kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Batang Angkola. Desa-desa yang terparah dilanda banjir adalah Desa Siunjam Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase.
“Korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada keluarga. Kami terus berkoordinasi dengan tim gabungan yang terdiri dari BPBD Tapanuli Selatan, TNI, Polri, serta relawan untuk melakukan upaya pencarian, evakuasi, dan pemulihan,” ujar Abdul Muhari.
Proses pemutakhiran data terkait jumlah korban, kerugian material, dan kebutuhan mendesak masih terus dilakukan. Sementara itu, tim logistik telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan dasar kepada warga yang terdampak.
Upaya Penanganan Darurat
Pemerintah setempat telah mendirikan posko pengungsian sementara untuk menampung warga yang terdampak bencana. Pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama, dengan tenaga medis dikerahkan untuk memastikan kebutuhan kesehatan warga terpenuhi. Infrastruktur vital seperti akses jalan dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir juga tengah diperbaiki.
Peringatan BNPB untuk Waspada Bencana
Abdul Muhari mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada, terutama mengingat musim hujan yang dapat memicu potensi banjir bandang dan tanah longsor. BNPB menyarankan agar warga mengenali jalur evakuasi, menyimpan dokumen penting di tempat yang aman, serta mengutamakan keselamatan pribadi.
“Jika hujan deras tak kunjung reda atau sungai mulai meluap, segera mencari tempat yang lebih aman dan laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang,” tambahnya. (TS-01)
Discussion about this post