titaStory.id, ambon – Hati-hati Penginapan Fiktif di Ambon, wisatawan ditipu. Begitulah postingan seorang warga net yang membeberkan kasus penipuan yang dialaminya. Diketahui akun tersebut bernama Mubariq Ahmad. Ia adalah warga Jakarta yang memesan tiket pada salah satu jasa pelayanan penginapan.
Dari postingannya, Ahmad berencana melakukan liburan di Ambon, Maluku. Diketahui Ia juga adalah wisatawan yang senang untuk melakukan snorkling maupun diving. Kebetulan Ambon diyakini sebagai tempat yang indah untuk dituju untuk menikmati alam bawah laut serta keindahan pantainya.
Ahmad sendiri juga diketahui adalah CEO di Conservation Strategy Fund (CSF), organisasi terkemuka yang memajukan solusi konservasi terhadap tantangan lingkungan dengan membangun strategi yang dapat diterapkan di seluruh dunia.
Sejak saat itu, organisasi ini telah bekerja sama dengan pemerintah, pelestarian lingkungan, penyandang dana, petani, nelayan, dan lainnya untuk meningkatkan literasi ekonomi di seluruh dunia dan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ekonomi dapat meningkatkan pengambilan keputusan.
Melalui akun facebook miliknya pada Minggu (18/6), Ahmad menginformasikan peristiwa penipuan yang menimpa dirinya saat memesan penginapan secara online melalui alamat google map.
“Informasi “penginapan syifa” ini saya temukan di google map, lokasinya di belakang bandara Pattimura, Laha Ambon. Tempat snorkling juga claimnya. Tempatnya menarik. Responsnya cepat,” tulis Ahmad pada beranda akunnya.
“Saya minta foto kamar dan info biaya menginap segera dikirim, juga jawaban “ya, tersedia” ketika saya tanya airport transfer. Review di commentsnya semua meyakinkan. Saya buat reservasi. Mereka minta transfer full room rate plus “uang jaminan”. Saya langsung transfer karena butuh dan tertarik,” sambung statusnya.
Setelah keduanya bersepakat, baik Ahmad sebagai pemesan maupun admin yang mengatasnamakan penginapan Syifa, maka dia pun melakukan pengiriman uang sesuai tarif harga yang dipesannya. Namun dia begitu kaget setelah menghubungi nomor tersebut, sudah tidak aktif lagi.
“Nama penipunya Rudy Satria Lesmana (di nomor WA nya namanya Muhammad Rudy). Nomor telponnya 085377241571 dan 083195041032. Alamat rekeningnya BRI 8021 0101 5161 530,” pinta pemilik akun.
Meski begitu, karena sudah terlanjur memesan dan juga melakukan planning ke Ambon, wisatawan asal Jakarta ini akhirnya memuluskan niatnya itu.
Dia sempat menghampiri penginapan tersebut, menurut warga, penginapan tersebut telah lama ditutup pasca pandemic covid-19.
“Eh, ternyata ini Penipuan. Tidak ada itu penginapan. Penginapan Syifa sudah tutup 3 tahun lalu,” umbarnya.
Atas kejadian ini, Ahmad berharap polisi di Ambon bisa mengungkap modus kejahatan dari para pelaku.
“Kalau polisi mau, silahkan melacaknya,” tutup komentar akun dengan nama Mubariq Ahmad ini.
Penelusuran media
Jurnalis titaStory mencoba melakukan penelusuran, baik melalui mesin pencarian google, maupun sejumlah sumber, di sekitar lokasi tersebut. Dari hasil pencarian diketahui lokasi penginapan ini berada di Jl. Sultan Kahirun Djamil, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Dari penelusuran Lain, penginapan ini juga berada tak jauh dari Bandara International Pattimura Ambon, Desa Laha.
Melalui portal web Tripadvisor (PENGINAPAN SYIFA (Ambon, Indonesia) – Ulasan Losmen – Tripadvisor, laman bisnis dari travelling ini masih digunakan. Bahkan pada kolom tanya jawab, admin masih berkomunikasi dengan sejumlah calon pelanggan yang akan memesan penginapan tersebut.
Pada kolom tanya jawab juga disebutkan nomor kontak melalui pesan media sosial Whatsapp admin.
Respons cepat.
0853-7724-1571.
Melayani dengan senang.
Terima Kasih
Demikian ditulis admin pada kolom tanya jawab.
Terlihat juga foto-foto yang dipamerkan dalam halaman web Tripadvisor (PENGINAPAN SYIFA (Ambon, Indonesia) – Ulasan Losmen – Tripadvisor ini, diantaranya papan nama penginapan, ruangan tamu, kamar, toilet, hingga beranda halaman di tepi pantai. Selain itu beberapa foto kapal boat juga ditampilkan pada halaman web ini.
Sayangnya kebanyak para pemesan tidak melihat secara detail halaman dari web ini yang menunjukan tempat ini telah ditutup.
Dalam kolom laman web ini terlihat ditulis, tempat ini tidak memenuhi pedoman Tripadvisor, tempat ini telah ditutup secara permanen serta tempat ini tidak ada.
Melalui penelusuran lainnya, media ini juga mendapatkan sejumlah informasi berkaitan dengan pelaku yang melakukan aksi penipuan melalui jasa travelling online ini.
Menurut sumber, setelah melihat nama pemilik buku rekening tersebut, pelaku biasanya melakukan aktivitas di sekitar Bandara Pattimura Ambon.
“Beta mengenal dia, namun tidak dekat. Ya di situ pengurus macam-macam,” jelas sumber menjelaskan identitas pelaku.
Pelaku sendiri, telah dikantongi identitasnya, namun tim titaStory masih terus melakukan pengejaran barang bukti identitas para pelaku.
Diketahui, penginapan syifa adalah salah satu jasa travelling online yang melayani para wisatawan dari luar ambon.
Endah, seorang traveling pda November 2015 menuliskan ulasannya tentang penilaian penginapan yang terletak di Desa Laha, Teluk Ambon ini.
“Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan bandara Pattimura, Ambon (hanya 15 menit). Berupa rumah yang terdiri dari 6 kamar yang dilengkapi AC dan TV di dalam. Modelnya seperti rumah kost dengan 2 kamar mandi sharing. Penginapan ini dekat dengan dive center sehingga sering kali dijadikan tempat menginap untuk penyelam yang ingin menyelam di sekitar Teluk Ambon. Tempat ini juga jadi favorit sebagai tempat transit untuk crew maskapai penerbangan karena lokasinya yang sangat dekat dari bandara. Pemilik penginapan tinggal di seberang rumah dan membuatkan sarapan pagi layaknya di rumah-rumah keluarga biasa (makanan rumahan). Halaman belakangnya mempesona dengan gazebo yang langsung menghadap ke laut. Sunrise terbaik bisa didapatkan di sini,” tulis akun TravelingEndah di kolom ulasan Tripadvisor.
Kemudian Dhani H anggota Tripadvisor, Januari 2016 juga menulis Ia sempat menggunakan jasa Penginapan Syifa, untuk menginap pada November 2015. Disitu dia mengulas lokasi yang Sederhana & nyaman dekat bandara ambon guest house.
“Kami memilih tempat ini karena dekat dengan dive center (di desa Laha) dan bandara (10 menit dengan mobil), karena dari pagi penerbangan dari ambon. Untuk kota itu sendiri hanya butuh waktu 40 menit. Ini sesuai dengan kebutuhan kami syifa inn hanya baik-baik saja. Baik tempat tidur yang nyaman, handuk disediakan, 2 kamar mandi bersama bersih. Kamar standar (dengan kamar mandi bersama) adalah agak ketat; esp. Jika terlincir mengeji bed digunakan. Di kamar lebih mahal anda akan memiliki kamar mandi en-suite pribadi. Semua kamar memiliki tv kabel & ber-ac-sangat nyaman”.
Tempat indah, rasanya seperti sebuah rumah dengan ruang tamu, ruang makan, beranda & dapur. Di malam hari terdapat juga kafe kecil di sekitar untuk makan malam. Bahkan jika anda tidak menyelam, ini adalah alternatif yang besar jika anda ingin tinggal di lingkungan yang tenang, dengan pemandangan yang indah dari beranda kecil. Transportasi yang mudah untuk mengatur dengan sepeda motor atau menyewa mobil (ojek). Selama kami menginap di perjalanan, kami bertemu dengan maskapai kru dan juga tamu lokal,” ulas Dhani H, menilai pelayanan Penginapan Syifa.
Namun penelusuran lainnya oleh titaStory adalah melalui sumber terdekat di sekitar lokasi ini. Sumber yang enggan disebutkan namanya ini menyebut, penginapan ini merupakan milik mantan Raja (Kepala Desa) Laha. Dijelaskan, penginapan ini telah lama ditutup akibat bangkrut pasca pandemic covid 19.
“Itu milik mantan raja Laha, tapi sudah bangkrut. Sekarang dikelola oleh anak-anaknya mungkin,” ujar sumber kepada titaStory.
Sementara itu, pemilik nomor kontak 0853-7724-1571 atas nama Rudy Satria Lesmana, saat dihubungi via whatsapp masih melakukan transaksi, sama seperti yang dilakukan pada korban sebelumnya. (TS-01).
Diketahui, penginapan syifa adalah salah satu jasa travelling online yang melayani para wisatawan dari luar ambon.
Endah, seorang traveling pda November 2015 menuliskan ulasannya tentang penilaian penginapan yang terletak di Desa Laha, Teluk Ambon ini.
“Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan bandara Pattimura, Ambon (hanya 15 menit). Berupa rumah yang terdiri dari 6 kamar yang dilengkapi AC dan TV di dalam. Modelnya seperti rumah kost dengan 2 kamar mandi sharing. Penginapan ini dekat dengan dive center sehingga sering kali dijadikan tempat menginap untuk penyelam yang ingin menyelam di sekitar Teluk Ambon. Tempat ini juga jadi favorit sebagai tempat transit untuk crew maskapai penerbangan karena lokasinya yang sangat dekat dari bandara. Pemilik penginapan tinggal di seberang rumah dan membuatkan sarapan pagi layaknya di rumah-rumah keluarga biasa (makanan rumahan). Halaman belakangnya mempesona dengan gazebo yang langsung menghadap ke laut. Sunrise terbaik bisa didapatkan di sini,” tulis akun TravelingEndah di kolom ulasan Tripadvisor.
Kemudian Dhani H anggota Tripadvisor, Januari 2016 juga menulis Ia sempat menggunakan jasa Penginapan Syifa, untuk menginap pada November 2015. Disitu dia mengulas lokasi yang Sederhana & nyaman dekat bandara ambon guest house.
“Kami memilih tempat ini karena dekat dengan dive center (di desa Laha) dan bandara (10 menit dengan mobil), karena dari pagi penerbangan dari ambon. Untuk kota itu sendiri hanya butuh waktu 40 menit. Ini sesuai dengan kebutuhan kami syifa inn hanya baik-baik saja. Baik tempat tidur yang nyaman, handuk disediakan, 2 kamar mandi bersama bersih. Kamar standar (dengan kamar mandi bersama) adalah agak ketat; esp. Jika terlincir mengeji bed digunakan. Di kamar lebih mahal anda akan memiliki kamar mandi en-suite pribadi. Semua kamar memiliki tv kabel & ber-ac-sangat nyaman”.
Tempat indah, rasanya seperti sebuah rumah dengan ruang tamu, ruang makan, beranda & dapur. Di malam hari terdapat juga kafe kecil di sekitar untuk makan malam. Bahkan jika anda tidak menyelam, ini adalah alternatif yang besar jika anda ingin tinggal di lingkungan yang tenang, dengan pemandangan yang indah dari beranda kecil. Transportasi yang mudah untuk mengatur dengan sepeda motor atau menyewa mobil (ojek). Selama kami menginap di perjalanan, kami bertemu dengan maskapai kru dan juga tamu lokal,” ulas Dhani H, menilai pelayanan Penginapan Syifa.
Namun penelusuran lainnya oleh titaStory adalah melalui sumber terdekat di sekitar lokasi ini. Sumber yang enggan disebutkan namanya ini menyebut, penginapan ini merupakan milik mantan Raja (Kepala Desa) Laha. Dijelaskan, penginapan ini telah lama ditutup akibat bangkrut pasca pandemic covid 19.
“Itu milik mantan raja Laha, tapi sudah bangkrut. Sekarang dikelola oleh anak-anaknya mungkin,” ujar sumber kepada titaStory.
Sementara itu, pemilik nomor kontak 0853-7724-1571 atas nama Rudy Satria Lesmana, saat dihubungi via whatsapp masih melakukan transaksi, sama seperti yang dilakukan pada korban sebelumnya. (TS-01)
Discussion about this post