ASN Mengeluh, Lima Bulan TPP dan TRK di Pemkot Ambon Tak Kunjung Cair

18/03/2025
Ribuan ASN Pemkot Ambon saat mengikuti rapat perdana dengan Walikota dan Walikota Ambon Periode. Foto : Ed

titastory, Ambon – Ribuan ASN di lingkup Pemerintah Kota Ambon hingga saat ini belum menerima uang tambahan penghasilan pegawai (TPP).  Sejumlah ASN mulai mengeluh, karena tercatat lima bulan lamanya belum menerima hak-hak mereka. 

“ Tahun 2024, TPP bulan Oktober dan November belum diterima, tahun 2025 bulan Januari, Februari dan kini memasuki Maret  belum ada tanda-tanda ,” kata  G, salah satu ASN di lingkup Pemerintah Kota Ambon. 

Sumber titastory.id di Balai Kota Ambon, menerangkan,   pada tahun 2024  terjadi tunggakan pembayaran TPP selama tiga bulan,   yaitu Oktober, November dan Desember. Mereka hanya menerima pembayaran TPP bulan Desember 2024.

“ Hanya bayar 1 bulan TPP, yaitu  bulan Desember 2025, bulan Oktober dan November bakal hangus. Entah tahun 2025 memasuki bulan ke 3 ini bagaimana lagi,” keluhnya. 

Sumber  mengemukakan, selain TPP,  ternyata  Tunjangan Remunerasi Kinerja (TRK) Juga belum diterima ASN dan honorer pada OPD Satuan Polisi Pamong Pradja Kota Ambon.

TRK merupakan  tunjangan yang didapat ASN berbasis kinerja individu (IKI).

“ TRK belum diterima, ungkap IM, salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Pradja.

Dia mengatakan TRK itu penting, karena menggunakan  format komplet dari sistem TPP itu sendiri.

Mereka berharap, TPP dan TRK segera dibayarkan oleh pihak Pemkot Ambon, mengingat hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat.  

“Hari raya juga sudah dekat, mudah-mudahan tunjangan segera dibayarkan, agar bisa digunakan oleh basudara yang Muslim untuk memenuhi kebutuhannya, ”harapnya.

Ketua Komisi 2 DPRD Kota Ambon, Nathan Palonda. Foto : Ed

Ketua Komisi 2 DPRD Kota Ambon Nathan Palonda yang diwawancarai, selasa (18/03) di Kantor DPRD Kota Ambon menjelaskan, hasil rapat koordinasi dengan Walikota Ambon, Bodewin Wattimena Kota Ambon kini dibelenggu hutang. TPP, hutang ke pihak ketiga dan belum dikucurkannya ADD maka langkah konkritnya adalah efisiensi anggaran, dan memaksimalkan kerja dari OPD pengumpul untuk melakukan tugas secara maksimal.

“ Efisiensi anggaran akan diterapkan dan memaksimalkan kinerja OPD pengumpul,” ucapnya.

Dia juga mengakui tahun lalu Pemerintah Kota Ambon dalam penetapan target anggaran terlalu tinggi sehingga tidak tercapai.

“ Jadi penetapan anggaran tahun lalu terlalu tinggi, sehingga tidak tercapai, khusus target pendapatan sampah rumah tangga. Terlalu tinggi targetnya hasilnya tidak tercapai,” ucapnya.

Penulis  : Edison Waas
Editor   : Dianthi Marta
error: Content is protected !!