titastory, Maluku Tengah – Menyusul status tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Basarnas Ambon mendirikan Pos Siaga Banjir Bandang di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu. Pos tersebut aktif sejak Senin, 18 Agustus 2025, untuk memperkuat langkah antisipasi bencana.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, mengatakan keberadaan pos siaga ini akan menjadi pusat koordinasi, komunikasi, sekaligus evakuasi sementara apabila banjir bandang kembali melanda. “Pos ini kami bangun untuk menyikapi status tanggap darurat yang berlaku selama 14 hari, sejak 18 Agustus 2025,” kata Arafah kepada titastory, Senin, 25 Agustus 2025.
Sebanyak tujuh rescuer disiagakan di lokasi, dengan tugas utama melakukan evakuasi cepat bila banjir bandang benar-benar terjadi. Negeri Lima selama ini dikenal sebagai kawasan rawan bencana, terutama sejak tragedi jebolnya bendungan Wae Ela pada 2013 yang menghanyutkan ratusan rumah warga.

Warga Masih Diliputi Trauma
Pantauan titastory.id, hingga kini belum ada kejadian yang menimbulkan korban jiwa. Namun, warga masih hidup dalam suasana was-was. Mereka khawatir hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir akan memicu jebolnya bendungan Wae Ela.
Untuk meminimalisasi risiko, warga Negeri Lima membangun tanggul penahan badan sungai dari bronjong secara swadaya, dibantu Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku. “Semoga semuanya tetap dalam keadaan baik,” ujar Arafah berharap.
Penulis : Christin Pesiwarissa