titastory.id, Ambon – Unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Maluku berakhir ricuh di depan Kantor Balai Jalan Nasional, Kota Ambon, Rabu siang, 10 Juli 2025. Massa aksi memaksa masuk ke dalam kantor dengan membongkar pagar dan sempat terlibat saling dorong dengan petugas.
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mahasiswa atas lambannya pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Buru Selatan, terutama di enam kecamatan yang hingga kini masih terisolasi tanpa akses darat yang memadai. Sejak dimekarkan pada 2008, wilayah-wilayah ini menurut mahasiswa tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat, khususnya Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Maluku.

Dalam orasinya, mahasiswa menuding balai jalan telah menganaktirikan Buru Selatan. “Sudah belasan tahun, tapi akses jalan ke enam kecamatan itu masih nihil. Ini bentuk ketidakadilan pembangunan,” teriak orator dalam aksi.
Selama lebih dari dua jam berorasi, tak satu pun perwakilan dari Balai Jalan menemui massa. Situasi memanas ketika pagar kantor didorong dan dibongkar paksa oleh massa yang hendak masuk. Aksi pun berubah ricuh saat mahasiswa dihadang oleh aparat keamanan dan pegawai balai. Terjadi adu mulut dan saling dorong sebelum akhirnya pagar dibuka dan sebagian massa diperkenankan masuk untuk menyampaikan tuntutan.
Ketua IMM Maluku, Abubakar Mahu, menyampaikan bahwa keterisolasian enam kecamatan di Buru Selatan berdampak langsung pada roda ekonomi dan kehidupan masyarakat.
“Kami mendesak agar pemerintah segera membuka akses jalan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal hak dasar warga untuk terhubung dan berkembang,” ujar Abubakar kepada wartawan.
Mahasiswa juga membawa sejumlah dokumen dan bukti visual sebagai pelengkap tuntutan mereka yang diserahkan kepada pihak balai. Mereka meminta agar proyek pembangunan jalan ke enam kecamatan yang terisolasi segera menjadi prioritas dalam program nasional maupun daerah.
Aksi ini menambah deretan protes dari warga Buru Selatan yang menuntut keadilan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Maluku.
Penulis: Babang Sohilauw