TITASTORY.ID – Puluhan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon kembali melakukan aksi penolakan terhadap aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di kota Ambon, senin (19/7).
Aksi demo digelar oleh puluhan mahasiswa di ruas jalan utama, depan gedung rektorat Universitas Pattimura (Unpatti), Poka.
Demonstrasi ini merupakan aksi jilid 3 yang dilakukan mahasiswa di Ambon. Sebelumnya aksi yang sama juga dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota ambon menolak pemberlakukan PPKM Mikro oleh pemerintah kota Ambon.
Dalam aksinya mahasiswa meminta walikota ambon unntuk mencabut PPKM Mikro karena dinilai menyusahkan masyarakat. Mahasiswa juga mendesak Kapolri untuk memberikan sanksi tegas tegas kepada oknum aparat kepolisian yang berlaku anarkis dengan memukul mahasiswa dalam aksi demo jilid 2, jumat (16/7) pekan kemarin.
Menurut mahasiswa, kebijakan yang dilakukan sangat mempengaruhi ekonomi mayarakat kecil.
Mahasiswa juga mengecam aturan yang diberlakukan secara Nasional oleh Presiden Joko Widodo karena dinilai tidak berpihak kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Maluku.
Dalam aksi ini mahasiswa sempat meneriakan yel-yel untuk menurunkan Joko Widido untuk turun dari jabatan sebagai Presiden RI.
Tak hanya hanya presiden, teriakan untuk menurunkan Gubernur Maluku dan Walikota Ambon juga dilakukan oleh massa aksi.
“Turunkan Joko Widodo, turunkan Joko Widodo karena tidak mampu membawa bangsa ini keluar dari masalah, malah menambah masalah penambahan angka covid-19,”teriak salah satu peserta aksi demo.
Massa juga mempertanyakan Presiden mengizinkan tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke sejumlah daerah untuk bekerja sesuka hati disaat pandemic lagi melonjak.
“China adalah penyebab virus pertama kalinya di dunia, Pemerintah sudah tahu itu tapi kenapa pemerintah Indonesia dalam hal ini Jokowi memberikan izin masuk kepada mereka sementara semua pihak ada berjuang untuk memberantas virus ini dari luar,” ucap lantang seorang demonstran.
Aksi dari puluhan mahasiswa ini juga diwarnai dengan membakar ban bekas di badan jalan membuat, arus lalu lintas dialihkan ke lajur jalan lain.
Aksi demo ini juga nyaris diwarnai kericuhan saat mahasiswa mencoba memblokade jalan raya sehingga membuat kemacetan panjang.
Polisi yang berada di lokasi langsung membubarkan massa. Meski begitu aksi demo mahasiswa ini tetap berlanjut.
Aksi baru bubar pada pukul 16.45 WIT setelah massa bergerak di seputaran monumen Pahlawan dr. Yohanes Leimena, Poka Ambon. (TS-01)
Discussion about this post