titastory.id,- Besok, 31 juli 2020 jutaan umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya idul adha atau hari raya qurban. Tak terkecuali di Maluku, khususnya di Maluku Tengah.
Berbagai, persiapan telah di lakukan jelang hari raya qurban antara lain budaya dan tradisi menyambut lebaran qurban ini.
Namun tak dapat dielakan, kasus pandemic covid-19 yang terus meningkat di Provinsi Maluku. Membuat berbagai langkah diambil untuk menunda perayaan setahun sekali itu.
Masyarakat Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, ditahun 2020 ini harus mengurungkan niat untuk melakukan Perayaan Idul Adha 1441 H yaitu tradisi Abda’u. Penundaan tradisi Abda’u ini mengingat kasus konfirmasi positif covid-19 yang terus naik setiap harinya.
Masyarakat Tulehu maupun Masysarakat Maluku Tengah dan Pulau Ambon lainnya diharapkan bisa memahami kondisi yang terjadi. Sehingga kegiatan tersebut ditunda.
Hal ini disampaikan oleh Raja Adat Tulehu, Urian Ohorella di sela-sela acara penyerahan hewan qurban dari Pemerintah Provinsi Maluku yang berlangsung di Masjid Jamie Tulehu, rabu ( 29/72020).
“Pada tahun ini Perayaan Idul Adha serta tradisi Abda’u untuk sementara di tunda, mengingat kasus Konfirmasi Covid-19 yang masih belum mengalami penurunan angka kasus positif di Maluku, dan juga daerah ini terutama wilayah Tulehu yang secara geografis Kota Ambon dan menjadi akses untuk 3 kabupaten Kota di Maluku, yakni Kabupaten Maluku Tengah, Seram Barat dan Seram Bagian Timur”,Kata Urian.
Dikatakan, perayaan Idul Adha dan Abda’u yang rutin diselenggarakan setiap 10 Dzulkhidjah ini, tentu akan melibatkan dan menghadirkan ribuan orang, baik panitia , peserta / pendukung acara, maupun penonton yang berada di Tulehu maupun yg hadir untuk meyaksikan dari Kota Ambon dan pulau-pulau sekitar yang berdekatan dengan Negeri Tulehu.
Ditambahkan Raja Adat Tulehu ini, ritual Kaul Negeri yang merupakan bagian substansi yang memaknai Idul Adha itu sendiri akan tetap berjalan dengan tetap mengikuti protokol Kesehatan dalam penanganan Covid-19.
“ Kaul merupakan penyembelihan hewan qurban adalah prosesi ritual dan sakral yang terinspirasi dari peristiwa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin atau mereka yang berhak menerimanya sesuai dengan hukum syariat Islam,” ujar Urian.
Dijelaskan Ohorella, pelaksanaan penyembelihan Qurban, terdiri dari dua hal antara lain, penyembelihan hewan qurban secara umum yaitu dilaksanakan setelah sholat Id dan Penyembelihan secara khusus, yaitu 3 ekor kambing yang dilakukan setelah sholat ashar dan merupakan Kaul Negeri untuk menolak bala, musibah dan memohon curahan rahmat dan Barakah dari Allah SWT bagi Negeri Tulehu dan masyarakatnya.
“Prosesi pengkaulannya nantinya dilaksanakan di rumah Imam Masjid Jamie Tulehu oleh sekelompok ibu-ibu. Selanjutnya dalam kain salele diarak mengelilingi Negeri Tulehu. Alunan dzikir dan Shalawat Nabi Muhammad SAW mengiring langkah menuju pelataran Masjid Jamie Tulehu untuk dilakukan penyembelihan,”kata Ohorella.
“Proses penyembelihan kambing qurban yang dilakukan dimulai dengan proses memandikan, kemudian didoakan, dan diantarkan menuju tempat penyembelihan yang berlokasi di Masjid Jamie Tulehu,” tambah Raja Tulehu ini.
Dengan demikian, kata Urian, hasil penetapan penundaan Perayaan Abda’u tahun ini telah di setujui oleh tokoh Agama, tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat dan Tokoh pemuda dalam rapat Bersama yang dilakukan di kediamannya (Rumah Raja).
“ya demi keselamatan dan menghindari pandemic covid-19 ini untuk sementara kita tunda. Semua ini karena mencegah penyebaran pandemic covid-19 di Negeri kita tercinta. Saya harap masyarakat Tulehu dan Masyarakat di luar bisa memahaminya,” Imbau Ohorella. ( TS-01)