titaStory.id,ambon – Bukan isapan jempol. Dengan rutinitas latihan, dan penerapan teknik yang tepat, prestasi pun diukir.
Kendati minim peralatan, lima petinju muda ( pemula) asal sasana Hatalai Boxing Camp mampu meraih prestasi gemilang pada ajang tinju amatir yang dilaksanakan Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Kota Ambon pada ajang kejuaraan Pertina Cup Ambon II.
Kejuaraan yang dipusatkan di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon seolah menjadi perintis untuk meraih prestasi gemilang oleh anak asuhan Aleks Parera dan Joseph Pattiruhu ini.
Dari 7 personil yang diturunkan dan merupakan jumlah peserta paling sedikit. Lima diantaranya mampu menciptakan sejarah kebangkitan sasana tinju di kawasan pegunungan Kota Ambon ini.
Dalam catatannya, Nolan Salamena meraih juara 1 kelas 54 Kilo Youth menyandang medali emas. Sinta De Lima juara 2 kelas 44 kilo junior putri dan menyandang medali perak, sedangkan Ian Alfons merebut medali perunggu setelah meraih juara 3 kelas 46 Kilo Youth. Tak mau kalah, Rezky Pattiruhu menyabet juara 3 klas 51 Kilo Youth. Dia pun menerima medali perunggu. Juga Dominggus Muskita mendapatkan juara 3 klas 51 Kilo Elite Men dan harus tersenyum karena meraih medali perunggu.
Joseph Pattiruhu, salah satu pelatih Hatalai Boxing Camp menerangkan, dasar telah diletakan. Soal kreatifitas untuk dan teknik dalam penerapan tinggal dilakukan atlet.
” Ini soal kemauan dan ketekunan. Saya dan Bung Aleks sudah memberikan pengarahan. Dan hasilnya kami pun senang, walau pun disadari sungguh masih banyak hal yang perlu dibenahi.” tandasnya.
Pria yang akrap disapa Nyong Pattiruhu ini juga menegaskan kemajuan anak anal asuhannya butuh kerjasama semua pihak. Dan tentunya pihak pihak dan butuh kepedulian.
” Yang ada pada kami dan anak anak kami adalah kemauan. Dan keterbatasan dan belum mencapai standar.” ujarnya.
Namun demikian dirinya tetap harus memberikan apresiasi karena dari 7 peserta, 5 diantaranya mampu menciptakan prestasi terbaik.
Sebelumnya Ketua Panitia penyelenggara, Edwin mengatakan kejuaraan tersebut sebelumnya direncanakan digelar pada Desember 2023.
“Namun melalui pertimbangan dan rapat bersama yang matang, pada akhirnya kami memutuskan kejuaraan tersebut mundur dan pekan ini pasti digelar,” katanya.
Menurutnya kejuaraan tinju antar sasana di Kota Ambon akan terus digelar untuk melahirkan petinju-petinju terbaik di kota berjuluk Manise ini.
Di bawah kepemimpinannya, Edwin berharap Pertina Kota Ambon dapat menjadi contoh bagi Pertina kabupaten dan kota lainnya.
“Saya berharap dari kejuaraan ini akan muncul generasi penerus. Apalagi pada Pra-PON 2023 lalu mayoritas petinju yang lolos ke PON adalah petinju yang berasal dari Kota Ambon,” tuturnya.
Adapun petinju asal Kota Ambon yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) yaitu Yulius Lumoly, Sella Soplanit, Waldimer Hengzt, dan Novi Sahuleka yang lolos dari babak kualifikasi Pra-PON di Makassar, Sulawesi Selatan. Demikian dilangsir salah satu media di Kota Ambon
Selanjutnya Juliana Patty, Merlyn Heatubun, dan Welmy Pariama, yang baru saja memastikan diri lolos ke PON Aceh Sumut dari babak kualifikasi Pra-PON Nusa Tenggara Timur.(*TS 02 )
Discussion about this post