TitaStory,Ambon – Setiap pemerintah daerah memiliki badan usaha milik daerah. Sumber modal BUMD ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hasil usaha BUMD ini jadi sumber pendapatan asli daerah yang disetor ke kas daerah.
Dalam perjalanan pengelolaan BUMD, tidak sedikit yang ‘sakit’. Kondisi keuangan atau bisnis BUMD yang tidak berjalan seperti yang diharapkan karena tidak mampu mengembangkan diri atau banyak utang.
Langkah untuk menyehatkan kondisi BUMD tersebut biasa dilakukan evaluasi terhadap para pengelolanya. “Hal ini juga yang dilakukan Gubernur Maluku untuk menyehatkan PD Panca Karya dengan menempatkan Rusdy Ambon sebagai Pelaksana Tugas Direktur BUMD ini,” ungkap Koordinator Paparisa Perjuangan Maluku (PPM) 95 Djakarta Adhy Fadhly, kepada titastory.com melalui rilisnya, akhir pekan kemarin.
Menurut Adhy, pengangkatan Rusdy Ambon memunculkan aroma patron clien di era kepemimpinan Gubernur Murad Ismail. “Reformasi birokrasi yang baik sehingga melahirkan good governance, yang mana akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang positif. Untuk itu perlu juga benahi BUMD – BUMD yang tidak memberikan pendapatan asli daerah,” kata Adhy.
Soal pengangkatan Rusdy Ambon, Adhy mengatakan, tidak selamanya pola patron clien itu jelek. “Bisa kita lihat keberhasilan dari Dirut Panca Karya Rusdy Ambon. Setelah resmi ditetapkan sebagai Plt Dirut PD Panca Karya pada Mei 2019 yang lalu, beliau mampu membalikan keadaan perusahaan pelat merah tersebut dari posisi di ambang kebangkrutan, terlilit hutang, tidak mampu menyetor deviden ke daerah, gaji – gaji karyawan tidak terbayarkan, sudah mulai ada perbaikan kinerja,” ujar Adhy.
Setelah Rusdy Ambon dipercayakan untuk menduduki orang nomor satu pada perusahaan tersebut, lanjut Adhy, segala persoalan yang ditinggalkan 2 mantan dirut sebelumnya yaitu Afras Patisahusiwa dan Antonius Sihaloho, secara perlahan dalam waktu yang relatif singkat ini mampu diselesaikan satu demi satu oleh Rusdy Ambon, yang sebelumnya merupakan birokrat tulen dengan jabatan terakhir Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Persoalan pada PD Panca Karya, masih kata Adhy, sebenarnya terletak pada manajemen tata kelola yang kurang sehat saja (missmanagement). Paling utama adalah orang – orang yang sebelumnya kurang memiliki komitmen terkait pembangunan daerah kedepan, sehingga tidak mau melakukan inovasi – inovasi dalam menghadapi serta menyelesaikan persoalan yang ada pada perusahaan. Rata – rata menyelesaikan persoalan dengan berhutang.
“Ini sebuah langkah yang kurang tepat dan sangat keliru jika tidak dibarengi dengan langkah – langkah konkrit untuk bagaimana mengelola hasil hutang untuk menutupi hutang. Sebab jika tidak maka hutang akan terus bertambah dan itulah yang terjadi, sehingga pada kepemimpinan sebelumnya di era Afras maupun Antonius, perusahaan ini tidak mampu membayar gaji – gaji pegawai. Begitupun honor serta tunjangan – tunjangan yang lain, bahkan BPJS saja ditolak pihak rumah sakit! Sebab perusahaan masih berhutang ke rumah sakit,” beber Adhy.
Dalam pandangan Adhy, penempatan Ruady Ambon ada sisi positif. Plt Dirut Panca Karya Maluku kerap dikatakan memiliki kedekatan emosional dan boleh dikatakan orang dekat Gubernur Maluku ini. Pada saat Rusdy Ambon ditunjuk sebagai Plt Dirut PD Panca Karya, banyak pihak yang mengasumsikan sebagai pola patron clien yang diterapkan Murad Ismail, bahkan saat nama istrinya disebut sebagai calon kuat Sekda Maluku, semua ini dikaitkan tanpa mau melihat hasil terlebih dahulu.
“Bagi saya, hasil dari patron clien kali ini sangatlah tepat dan efektif. Sebab apa, Rusdy Ambon mampu menunjukan kepiawaian dia dalam hal tata kelola keuangan yang baik. Bahkan dia mampu melihat peluang – peluang bisnis yang sudah sepantasnya dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan,” terang Adhy.
Rusdy membuktikan, lanjut Adhy, dia memiliki skill itu dan terlepas benar tidaknya kedekatan Rusdy Ambon dengan Gubernur Murad Ismail, namun yang diperlihatkan Rusdy melalui kerja nyata dalam beberapa bulan setelah diberikan kepercayaan. Satu persatu persoalan teratasi, mulai dari pelunasan pinjaman pada Bank BNI Ambon, juga hutang – hutang yang lain. PD Panca Karya dalam kurun waktu tahun 2018 memiliki hutang kurang lebih Rp7 milyar, sudah mulai menipis.
Berdasarkan data yang ada, hasil positif Rusdy Ambon dalam 6 bulan menjabat Plt Dirut antara lain terbayarnya gaji – gaji karyawan yang selama ini tidak terbayarkan. Beberapa bidang usaha mulai berjalan efektif dan pembayaran pinjaman pada BNI terlunasi. Jika pada Tahun Anggaran 2020 PD Panca Karya mampu menyetor deviden ke daerah, itu sebuah prestasi yang perlu diapresiasi.
Mengingat beberapa tahun terakhir ini, PD Panca Karya tidak mampu memberikan kontribusi ke daerah, yang mana merupakan tujuan pembentukan BUMD agar bisa membantu dan menopang perbaikan ekonomi suatu daerah.
“Sejak 2016 hingga 2018, hasil audit dan evaluasi BPKP menyatakan pengelolaan keuangan pada PD Panca Karya mendapat penilaian buruk. Nah, kalau dilihat dari progres beberapa bulan terakhir ini, setelah perusahaan di ltangani Rusdy Ambon, maka bisa dipastikan hasil evaluasi BPKP akan bernilai baik. Jadi jika harus membenarkan opini publik selama ini terkait reformasi birokrasi Gubernur Maluku Murad Ismail, yang mana selalu berhembus aroma patron clien, maka di sini jelas, menurut saya, Rusdy Ambon adalah hasil patron clien Gubernur Maluku yang sangat tepat. Kualitas, profesionalitas serta komitmen untuk membangun daerah yang menjadi tolak ukurnya,” puji Adhy.
Untuk itu, Adhy menambahkan, diharapkan langkah yang sama juga dilakukan pada BUMD – BUMD yang lain, khususnya PT Bank Maluku, yang juga tidak mampu menyetor deviden ke daerah dan sangat sarat praktek korupsi yang menyebabkan kerugian daerah.
“Ini juga butuh perhatian gubernur. Ngapain harus mempertahankan orang – orang yang selama ini gagal dan menjadi penyebab kerugian daerah! Dan jika Gubernur Murad selaku pemegang saham mayoritas berani mengambil langkah seperti yang dilakukan pada PD Panca Karya, tidak menutup kemungkinan Bank Maluku akan membaik,” usul Adhy.
Sebagai lembaga swadaya masyarakat yang terbilang berhasil membongkar dugaan praktek korupsi di Bank Maluku, PPM 95 Djakarta, imbuh Adhy, pada awal tahun ini kami akan menyampaikan semua persoalan – persoalan Bank Maluku kepada Gubernur maupun para pemegang saham yang lain. Harus ada restrukturisasi besar – besaran pada PT Bank Maluku-Maluku Utara, sehingga diharapkan mampu mengikuti jejak PD Panca Karya yang mana telah terjadi progres yang sangat positif di bawah kepemimpinan Puthy Ambon -panggilan akrab Rusdy Ambon.
“Bagi saya, Rusdy Ambon juga sebenarnya mampu memperbaiki kondisi Bank Naluku, jika para pemegang saham menyetujui, khususnya Gubernur Maluku selaku pemegang saham mayoritas pada PT Bank Maluku – Maluku Utara. Jadi prinsipnya, keputusan Gubernur Maluku terkait penempatan Rusdy Ambon, selaku pimpinan PD Panca Karya adalah keputusan yang tepat. Sebab Rusdy Ambon mampu membuktikan semuanya, walaupun ada aroma patron client yang berhembus, namun indikator kualitas, profesionalitas serta integritas maupun komitmen membangun daerah yang diutamankan dan itu terbukti saat ini,” pungkas Adhy.( TS-01)
Discussion about this post