titastory, Seram Timur – Rapat pembahasan program 20 persen alokasi Dana Desa untuk pembangunan jalan tani di Desa Administratif Rumanama Kotawouw, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, berakhir ricuh. Adu mulut hingga adu jotos terjadi antar warga dan mantan perangkat desa pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Kericuhan pecah usai rapat penyerahan upah kerja selesai digelar. Mantan penjabat desa, Samun Rumbaru, bersama mantan sekretaris desa, Sartino, secara tiba-tiba menyampaikan protes keras terhadap pencairan dana desa yang dinilai tanpa koordinasi dengan mereka.
“Woi, kamong (kalian) kerja seng (tidak) koordinasi deng katong (kita). Kenapa ganti perangkat?” ujar Samun, seperti ditirukan oleh Penjabat Kepala Desa Rumanama Kotawouw saat ini, Indra Mahad.
Protes tersebut langsung memicu reaksi dari warga yang mendukung kepemimpinan baru. Adu argumen berkembang menjadi saling serang kata-kata, hingga akhirnya berujung bentrokan fisik. Adu jotos antar warga yang pro dan kontra pun tak terhindarkan.

Indra Mahad menjelaskan, kericuhan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan mantan pejabat atas pergantian struktur pemerintahan desa. Samun Rumbaru bahkan menuntut agar pengelolaan Dana Desa tahun 2025 dilakukan secara bersama, dengan alasan dokumen pencairan masih menggunakan namanya.
“Dia ingin pengelolaan dana desa ini tetap dilakukan bersama pejabat lama, karena dokumennya masih aktif,” jelas Indra.
Meskipun situasi sempat memanas, kondisi keamanan desa dilaporkan sudah kembali kondusif. Aktivitas masyarakat pun berangsur normal.
Penulis: Babang Sohilauw