TITASTORY.ID – Polisi akhirnya berhasil mengungkap pembunuh dari jazad perempuan yang ditemukan terdampar di pesisir panta Kelurahan Lesane, Kota Masohi, pada selasa (17/8/2021) siang kemarin.
Penangkapan ini setelah aparat Polres Maluku Tengah, melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Alhasil melalui petunjuk berkas darah dan KTP milik korban, polisi lansung bergerak cepat memburu pelaku.
Diketahui jazad perempuan yang terdampar di pantai Lesane, Kota Masohi adalah Niken Astrid Ilelapatoa (27) warga RT 01 Desa Piliana, Kec Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Ia sebelum meninggal bertempat tinggal di kos-kosan Lesane Pante, Kota Masohi.
Kapolres Maluku Tengah, AKPB Rositah Umasugi selain bukti petunjuk, aparat satuan reskrim juga mendapatkan informasi dari sejumlah saksi. Atas petunjuk tersebut, pelaku akhirnya diringkus.
“Pelaku sementara diperiksa oleh penyidik Reskrim Polres Maluku Tengah,”kata Rosita saat ditemui di Mapolres Maluku Tengah,rabu 18 agustus 2021.
Setelah mengetahui pelaku kata Rosita, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dan berhasil meringkus pelaku di pasar Tradisional Binaya, Masohi, Maluku Tengah.
Diketahui pelaku adalah Erwin Suailo (40), warga Desa Wolu, Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah.
“Alamat pelaku di Wolu namun, saat ini Ia tinggal di kos-kosan Lesane Pante, Kota Masohi,”jelas Kapolres.
Atas keterangan sejumlah saksi, lanjut Rosita, aparat pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar indikos milik korban. Disana ditemukan sejumlah barang bukti yang menuju dugaan pembunuhan.
“Setelah pemeriksaan di kamar korban, aparat menemukan sejumlah bukti dugaan awal pembunuhan seperti bercak darah pada kasur, ember yang berisi pakaian rendaman air bercampur darah, serta KTP dan kartu Keluarga korban,”bebernya.
Atas kejadian tersebut, kata Rosita, Polisi telah menghubungi keluarga korban atas kejadian ini.
Perwira dua bunga melati ini menguraikan kronologis berdasarkan keterangan saksi. Menurut saksi La Amin, Ketua RT 11 Kel Lesane mengatakan bahwa terdapat salah satu kamar yang berada di Kos Kosan milik Marlina selaku Pemilik kosan.
Ia mengatakan dua hari terakhir salah satu penghuni kamar Kos menghilang dan kamar tersebut masih dalam teadaan tertutup.
Diketahui saksi bahwa penghuni kamar tersebut dihuni pasangan yang diduga telah menikahh.
“Kamar itu ditempati, satu perempuan dan satu laki-laki. Sudah tiga hari tidak terlihat dan juga penghuni perempuan tidak pernah keluar dari kamar tersebut,” Urai Kapolres meniru kesaksian La Amin.
Saksi lainnya menurut Kapolres adalah Marlina (38). Pemilik usaha Kos kosan. Rosita mengungkapkan menurut keterangan saksi sekitar tiga hari penghuni salah satu Kosan miliknya tidak pernah terlihat.
“Dari kejadian tersebut pemilik kosan meminta kami (polisi-red) dapat memeriksa kamar tersebut, dan setelah di lakukan pemeriksaan oleh Tim Resmob Sat Reskrim didampingi RT ditemukan Identitas korban,”ujar Rositah.
Sebelumnya, selasa 17 agustus 2021, tepatnya hari kemerdekaan RI ke 76, warga yang mendiami kawasan RT 11, kelurahan Lesane, Kota Masohi, digegerkan dengan adanya mayat perempuan tanpa identitas ditemukan dikawasan pantai tersebut.
Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rositah Umasugi mengungkapkan, mayat wanita tanpa identitas itu pertama kali ditemukan oleh La Teguh (20), yang saat itu usai melaut bersama saudara perempuan Hartati Tomia (14), melihat sesosok mayat yang terdampar dipantai tersebut.
“Sekira pukul 12.00 WIT, berawal pada saat saksi La Teguh bersama adiknya pergi ke laut untuk menaruh jaring ikan di lokasi pulo mas, dengan menggunakan sebuah perahu, pada saat perjalanan pulang dari lokasi pulo mas sekitar pukul 13.00 WIT, mereka melihat mayat yang tidak dikenali tergeletak di bawah bagan ikan,”kata Kapolres, kepada wartawan di Mapolres Malteng, Selasa (17/8/2021).
Menurut Umasugi, merasa penasaran dengan temuan tersebut kedua saksi kemudian mendekati mayat tersebut. Saat mendekati ternyata kedua saksi ini melihat mayat dalam posisi terikat di bawah jangkar bagan ikan (filianti) milik bapak Husain, salah satu nelayan dikawasan itu. Mayat sudah dalam keadaan membusuk.
“Saat ditemukan wanita tanpa identitas itu menggunakan baju kaos bermotif loreng, BH warna merah muda, dan celana jeans warna hitam,”jelas mantan Kasat lantas Polres Malteng itu.
Wanita dengan dua melati dipundaknya menjelaskan, usai memastikan jika mayat tersebut tidak dikenali, mereka kemudian memberitahukan kepada warga yang lain dan selanjutnya dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Selanjutnya saksi berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar. Pada pukul 14.00 Wit, unit identifikasi Satuan Reskrim kami datang dan membawa mayat tersebut dengan menggunakan mobil patroli SPKT,”ujarnya.
Saat diamankan, kata Kapolres pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak RSUD Masohi, guna melakukan otopsi terhadap mayat tersebut.
“Sekitar pukul 15.30 Wit telah dilakukan koordinasi dengan pihak RSUD Masohi yang diwakili oleh dr. Arkipus Pamuttu, yang merupakan dokter spesialis ahli forensik untuk dilakukan pemeriksaan luar, guna mengetahui sebab-sebab kematian,”papar Umasugi.
Orang nomor satu di Polres Malteng mengaku, dari hasil pemeriksaan dokter dipastikan jika mayat tanpa identitas, dengan tinggi badan sekitar 150 centi meter itu, memiliki kulit sawo matang, dengan umur diperkirakan sekitar 20 hingga 30 tahun.
“Setelah dilakukan pemeriksaan luar yaitu dimulai dari pengecekan terhadap warna kulit, bentuk tubuh dan pemeriksaan bagian kepala maka untuk sementara dokter menyimpulkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang bisa menyebabkan kematian. Diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal sekitar 2 atau 3 hari yang lalu,”beber dia.
Kapolres menambahkan, jika pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait identitas mayat tersebut.
“Untuk sementara mayat tersebut ditempatkan di ruangan frezer (pendingin) pada kamar mayat RSUD Masohi. Selanjutnya akan dilakukan otopsi,”tandas Kapolres. (TS-01)