Tual, — Tujuh nelayan asal Tual, Maluku Tenggara, berhasil diselamatkan setelah perahu katinting yang mereka tumpangi mengalami mati mesin di perairan Tanjung Serbat, Sabtu, 15 November 2025. Para korban terdiri dari dua laki-laki dan lima perempuan, termasuk seorang anak berusia 11 tahun.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, Tim Rescue Unit Siaga SAR (USS) Tual bergerak cepat setelah menerima laporan dari keluarga korban pada pukul 17.40 WIT.
Kronologi Kejadian
Tujuh nelayan itu sebelumnya berangkat sekitar pukul 10.00 WIT untuk mencari rumput laut di sekitar Pulau Maas. Pada perjalanan pulang menuju Tual sekitar pukul 16.30 WIT, mesin perahu mendadak mati saat mereka berada di perairan Tanjung Serbat.
Tim Rescue Pos SAR Tual bersama unsur potensi SAR dikerahkan menggunakan RIB Pos SAR pada pukul 17.55 WIT dan tiba di area pencarian pukul 18.15 WIT.

Setelah melakukan penyisiran selama satu jam, tim menemukan para korban pada pukul 19.05 WIT di koordinat 5°31’26″S – 132°49’5″E, dalam kondisi selamat meski telah hanyut dari lokasi awal.
“Seluruh korban ditemukan selamat dan langsung dievakuasi ke Dermaga PPN Tual,” kata Arafah, Minggu, 16 November 2025.
Para korban tiba di dermaga pada pukul 20.00 WIT dan diserahkan kepada keluarga. Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup pada pukul 20.15 WIT.
Identitas Korban
Tujuh nelayan yang dievakuasi oleh Tim Rescue Pos SAR Tual antara lain:
Geri Sudjebun, 11 tahun
Vista Boimau, 29 tahun
Dia Huik, 54 tahun
Yanti Huik, 45 tahun
Yohana Moanurak, 54 tahun
Bernadeta Talubun, 64 tahun
Anakletus Talubun, 70 tahun
Selama operasi, cuaca di lokasi dilaporkan hujan ringan dengan gelombang 0,5–1,25 meter.
Penulis: Christin Pesiwarissa