Masohi, Maluku Tengah — Antrean panjang kendaraan kembali mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Masohi sejak 1 November 2025. Kondisi ini dikeluhkan warga dan para sopir angkutan umum yang merasa dirugikan akibat waktu tunggu yang berjam-jam dan pelayanan SPBU yang dinilai tidak maksimal.
Seorang sopir angkot yang diwawancarai pada Sabtu, 15 November 2025, mengatakan antrean panjang membuat aktivitas mereka terganggu.
“Waktu kami banyak terbuang. Pelayanan di SPBU tidak maksimal, sehingga kami harus mengantri berjam-jam,” ujarnya.
Menurut para sopir, antrean panjang tersebut telah terjadi sejak awal bulan dan semakin parah beberapa hari terakhir.

Warga Minta Pertamina Turun Tangan
Di tengah keluhan ini, warga mendesak PT Pertamina untuk turun tangan dan memberikan sanksi tegas kepada SPBU yang dianggap tidak profesional dalam mengatur layanan distribusi bahan bakar.
Masyarakat juga menyoroti dugaan adanya praktik tidak sehat dalam penyaluran BBM. Informasi yang beredar menyebutkan, meski di Masohi terdapat beberapa SPBU, pasokan BBM justru lebih banyak dialokasikan pada satu SPBU tertentu yang kini mengalami antrean paling panjang.
SPBU yang diduga menerima pasokan terbesar tersebut disebut-sebut dimiliki oleh seorang mantan pejabat di Maluku Tengah, sehingga memunculkan kecurigaan adanya praktik monopoli distribusi BBM.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pengelola SPBU maupun PT Pertamina mengenai penyebab pasti antrean panjang ini maupun langkah penyelesaiannya.
Warga berharap agar pemerintah dan Pertamina segera menangani persoalan ini agar aktivitas ekonomi dan transportasi di Kota Masohi tidak terus terganggu.
