Ambon, – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Brian Yuliarto, M.Eng, mendorong perguruan tinggi di Indonesia Timur, khususnya Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, agar tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga motor penggerak pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Brian saat melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pattimura, Kamis (22/10/2025). Dalam kunjungan itu, ia menegaskan pentingnya peran kampus dalam menghasilkan riset yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat, terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku.
“Perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada transfer ilmu, tetapi harus menjadi mitra aktif pemerintah daerah, industri, dan UMKM dalam mencari solusi pembangunan. Setiap riset dan tugas akhir mahasiswa sebaiknya menjawab kebutuhan lokal dan tantangan nyata masyarakat,” ujar Menteri Brian dalam sambutannya di Ruang Rapat Rektor Unpatti.

Riset Harus Berdampak Langsung bagi Daerah
Dalam paparannya, Menteri Brian menjelaskan bahwa pemerintah tengah mendorong paradigma baru pendidikan tinggi berbasis impact research melalui tagline “Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Berdampak.”
Ia menekankan agar riset dan disertasi mahasiswa diarahkan untuk menyentuh persoalan riil seperti kemaritiman, pengelolaan sumber daya alam, dan ketahanan pangan di wilayah timur Indonesia.
“Hasil penelitian harus menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Perguruan tinggi mesti melahirkan inovasi yang bisa diimplementasikan, bukan sekadar tersimpan di perpustakaan,” tegasnya.
Selain itu, ia mengajak perguruan tinggi untuk memperkuat kolaborasi dengan sektor industri dan pemerintah daerah guna memastikan keberlanjutan hasil riset dan inovasi.
“Kemitraan antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha menjadi kunci agar ilmu benar-benar memberi manfaat ekonomi dan sosial,” tambahnya.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd, menyambut baik kunjungan dan arahan Menteri.
Ia menilai, kehadiran Menteri Brian merupakan bentuk perhatian serius pemerintah pusat terhadap penguatan pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.
“Kunjungan ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memperluas kolaborasi dan meningkatkan kapasitas riset Unpatti. Kami ingin hasil kerja akademik kami memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Maluku,” ujarnya.
Rektor juga memaparkan sejumlah rencana strategis, di antaranya pembukaan Sekolah Vokasi Kemaritiman serta Program Pendidikan Dokter Spesialis di bidang Bedah, Penyakit Dalam, dan Obstetri-Ginekologi.
Kedua program tersebut ditargetkan mulai berjalan tahun depan, sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia di bidang kesehatan dan kemaritiman.
Unpatti juga sedang mengembangkan Marine Station Hila, pusat pendidikan dan penelitian kelautan yang dilengkapi fasilitas pelabuhan dan laboratorium riset. Proyek ini didukung Kementerian Pendidikan Tinggi dan Bappenas melalui program Research Science and Technology Innovation (RSTI) serta Center of Excellence.
“Marine Station Hila akan menjadi tonggak bagi Unpatti menuju status universitas riset unggulan di kawasan timur,” kata Fredy.
Pemprov Maluku Siap Dukung Penguatan SDM
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M., menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat sistem pendidikan tinggi di seluruh wilayah kepulauan Maluku.
Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan adalah kunci agar Maluku tidak tertinggal dari daerah lain di Indonesia.
“Pemerintah daerah siap mendukung penuh program dan kebijakan pusat yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi. Kolaborasi antara kampus dan pemerintah akan menjadi motor penggerak kemajuan daerah,” ucap Gubernur Hendrik.

Apresiasi Dosen Inspiratif dan Kunjungan Lapangan
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Brian memberikan penghargaan kepada dua dosen inspiratif, yakni Dr. Ir. Inta P.N. Damanik, M.Si dari Universitas Pattimura dan Griennasty Clawdya Siahaya, STP, M.Si dari Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Keduanya dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam penelitian terapan dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, hadir pula Dr. Imam Santoso, S.T., M.Phil., dosen sekaligus content creator dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang berbagi pengalaman tentang riset inovatif dan komunikasi sains publik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Rumah Produksi ARIKA Ama Ori Passo, yang merupakan kelompok usaha binaan Tim PKM Bima Kemdiktisaintek–Unpatti.
Menteri melihat langsung proses pengolahan sayuran hidroponik menjadi produk turunan bernilai ekonomi.
Ia juga meninjau Politeknik Negeri Ambon dan Pujasera Unpatti, tempat mahasiswa berwirausaha dengan dukungan kampus.
Kolaborasi Nasional untuk Kemajuan Timur
Kehadiran Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Universitas Pattimura menjadi simbol penting dari semangat kolaborasi nasional membangun pendidikan tinggi yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing di kawasan timur Indonesia.
Melalui riset terapan dan kemitraan lintas sektor, perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi pusat perubahan sosial dan ekonomi bagi daerah.
“Kampus adalah laboratorium masa depan bangsa. Ketika universitas berpihak pada masyarakat, maka kemajuan bukan lagi mimpi, tetapi keniscayaan,” tutup Menteri Brian.
