Anak Muda KBBI Kalvari Tanam Ratusan Pohon untuk Jaga Sumber Air Kaiyeli Ambon

15/10/2025
Keterangan: Pose saat pengambilan anakan di lokasi persemaian/pembibitan di Kawasan Nania, Passo, Foto: Ed/titastory.id

Ambon, – Di tengah ancaman berkurangnya debit air bersih di berbagai wilayah Kota Ambon, sekelompok anak-anak dan remaja dari Kelompok Belajar Bahasa Inggris (KBBI) Unit 2 Sektor Kalvari, Jemaat GPM Hatalai, Klasis Pulau Ambon Timur, memilih bertindak.

Mereka akan menggelar aksi penanaman ratusan pohon di kawasan sumber air Kaiyeli, Negeri Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan, pada 26 Oktober 2025.

Aksi ini bukan sekadar kegiatan simbolik, tetapi bagian dari gerakan nyata menjaga kelestarian sumber air yang selama ini menjadi tumpuan hidup masyarakat di kawasan Leitimur Selatan.

Keterangan: Pengambilan bibit anakan mangga, Foto:Ed/titastory.id

“Debit sumber air Kaiyeli perlu dijaga karena selama ini pasokan air untuk ratusan warga RT 003, RW 01 dan 02 masih bergantung pada mesin pompa. Kalau hutan di sekitar sumber air gundul, maka debitnya makin kecil,” ujar Milhan Waas, Sekretaris Unit 2 Sektor Kalvari, saat ditemui titastory, Selasa (14/10/2025).

Menanam, Belajar, dan Menjaga Warisan Alam

Milhan menjelaskan, kegiatan ini melibatkan puluhan anak dan remaja yang selama ini aktif dalam kegiatan belajar di KBBI.

Mereka tidak hanya belajar bahasa Inggris, tetapi juga nilai-nilai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menjadi bagian dari pembentukan karakter di jemaat.

“Keterlibatan anak-anak ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga belajar bahwa air, tanah, dan hutan adalah warisan yang harus dijaga. Mereka ingin anak cucu nanti tetap bisa menikmati air bersih,” katanya.

Ratusan bibit telah disiapkan untuk kegiatan ini, meliputi cengkih, pala, dan mangga — tiga jenis tanaman khas Maluku yang memiliki fungsi ganda: menjaga ekosistem sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dalam jangka panjang.

“Pohon-pohon ini ditanam di sekitar sumber air Kaiyeli agar akar-akar mereka bisa menahan erosi dan menyerap air hujan. Ini bentuk sederhana tapi penting dari adaptasi perubahan iklim,” tambah Milhan.

Menjaga Sumber Kehidupan di Tengah Krisis Air

Dusun Kaiyeli, tempat sumber air ini berada, merupakan salah satu lokasi penting penyedia air bersih di Negeri Hatalai. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, debit air menurun akibat perubahan tutupan vegetasi dan tekanan permukiman.

Untuk memenuhi kebutuhan air harian, warga kini bergantung pada pompa air, yang membuat biaya operasional meningkat.

Upaya anak-anak KBBI ini menjadi tindakan kecil dengan dampak besar, mengingat sebagian besar masyarakat Ambon mulai merasakan ketergantungan terhadap air hasil pengeboran atau distribusi PDAM.

“Anak-anak belajar bahwa menjaga air bukan tugas pemerintah saja, tapi tanggung jawab semua orang. Karena tanpa air, tidak ada kehidupan,” ujar Milhan dengan nada optimis.

Gerakan dari Kampung, Inspirasi untuk Kota

Program penanaman pohon oleh KBBI Kalvari menjadi contoh jurnalisme solusi: inisiatif warga muda yang tumbuh dari komunitas iman dan pendidikan lokal.

Alih-alih menunggu bantuan pemerintah, mereka membangun kesadaran dari bawah — bahwa melestarikan sumber air berarti menjaga masa depan.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pengurus jemaat dan masyarakat sekitar yang ikut menyiapkan lahan dan logistik penanaman.

Selain itu, kegiatan ini akan dijadikan momentum pembelajaran lingkungan hidup bagi anak-anak di kelas KBBI minggu berikutnya.

“Kami ingin menumbuhkan semangat ‘Belajar dari Alam’. Menanam bukan hanya soal pohon tumbuh, tapi menanam harapan agar desa kami tetap hidup,” tutup Milhan.

error: Content is protected !!