Krisis Iklim Itu Nyata dan Mengancam, ARUKI Desak Negara Segera Sahkan UU Keadilan Iklim

28/08/2025
Pawai rakyat Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) 2025, dari kantor International Labour Organization (ILO) menuju Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. Foto : Ist

titastory, Jakarta – Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) mendesak pemerintah dan parlemen segera membahas serta mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keadilan Iklim. Desakan ini disuarakan lewat pawai rakyat yang digelar sebagai rangkaian Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) 2025, dari kantor International Labour Organization (ILO) menuju Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.

Pawai rakyat, menurut ARUKI, menjadi simbol penyatuan suara masyarakat sipil bahwa krisis iklim nyata adanya, dan dampaknya telah menjadi krisis kemanusiaan.

“Perjuangan melawan krisis iklim bukan hanya ada di ruang diskusi dan diplomasi, tetapi juga akan dilakukan di jalanan,” kata Risma Umar, perwakilan ARUKI, dalam keterangan pers yang diterima titastory.id.

ICJS yang berlangsung sejak 26 Agustus 2025 mempertemukan lebih dari 500 peserta, mulai dari kelompok rentan, komunitas, jurnalis, organisasi masyarakat sipil, hingga akademisi. Dari forum itu lahir sejumlah rekomendasi yang akan dirumuskan menjadi Resolusi Rakyat untuk Keadilan Iklim. Resolusi ini disebut ARUKI sebagai mandat publik untuk DPR dan DPD, sekaligus suara menuju forum negosiasi internasional, termasuk COP 30 di Brasil.

Dalam pawai rakyat, ARUKI menyuarakan lima pesan utama:
1. Keadilan iklim adalah hak, bukan pilihan.
2. Kebijakan iklim harus berpihak pada kelompok paling terdampak.
3. Transisi energi wajib dijalankan tanpa merampas ruang hidup rakyat, serta harus menghadirkan pekerjaan layak dan keterampilan baru.
4. Partisipasi publik adalah syarat mutlak dalam penyusunan kebijakan.
5. RUU Keadilan Iklim dan COP 30 merupakan momentum strategis untuk membawa suara rakyat ke panggung global.

Atribut kampanye pawai rakyat yang digelar Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) 2025, dari kantor International Labour Organization (ILO) menuju Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. Foto : Ist
Atribut kampanye pawai rakyat yang digelar Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) 2025, dari kantor International Labour Organization (ILO) menuju Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. Foto : Ist

“Dengan aksi ini, ARUKI menegaskan Indonesia Climate Justice Summit bukan penutup, melainkan langkah awal. Konsolidasi masyarakat sipil akan terus diperkuat dan kesadaran publik akan terus ditumbuhkan,” ujar Risma.

Tentang ARUKI
ARUKI adalah blok politik nasional yang melibatkan lebih dari 36 organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Didirikan pada November 2023, aliansi ini lahir dari keprihatinan atas ancaman krisis iklim dan ketidakadilan yang menyertainya, terutama bagi kelompok paling rentan. Dalam perjuangannya, ARUKI menempatkan keadilan sosial, pemenuhan hak dasar, dan solidaritas lintas jaringan sebagai fondasi utama menuju tercapainya keadilan iklim di Indonesia.

Penulis: Redaksi

 

error: Content is protected !!