titastory, Seram Timur – Saat masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, warga di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, justru menghadapi keterisolasian. Putusnya Jembatan Wai Kian pada 16 Agustus 2025 membuat distribusi sembako ke empat kecamatan terhenti.
Jembatan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Bula, ibu kota Seram Bagian Timur, dengan Kecamatan Siritaun dan Ukar Sengan. Robohnya jembatan akibat derasnya hujan dan banjir dalam sepekan terakhir menyebabkan kendaraan roda empat tak lagi bisa melintas.
Hamdan Rumakabis, warga Kian, mengatakan kondisi ini memaksa warga mencari jalur alternatif dengan membangun jembatan darurat seadanya. Namun, jalur itu sangat berbahaya karena hanya berupa papan yang dipasang melintang.

“Kalau jalan di situ harus hati-hati, bahkan sering dipapah warga lain supaya tidak jatuh. Nyawa jadi taruhan,” katanya.
Distribusi sembako kini terhambat. Mobil pengangkut bahan kebutuhan pokok hanya bisa berhenti di ujung jalan sebelum jembatan. Warga kemudian harus memindahkan barang secara manual ke kendaraan lain di seberang.
“Empat kecamatan terisolir. Mobil sembako tidak bisa lewat. Jadi, kami harus saling bantu dan oper barang-barang melalui jembatan darurat,” ujar Hamdan.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki akses tersebut agar pasokan sembako bisa kembali normal. Hingga kini, warga di empat kecamatan itu hanya bisa pasrah menunggu bantuan.
Penulis: Babang Sohilauw