titastory, Jakarta – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam keras aksi militer Israel yang menewaskan 170 jurnalis di Jalur Gaza pada Minggu, 10 Agustus 2025. AJI menilai serangan tersebut sebagai bentuk kekerasan sistematis terhadap pekerja media di zona konflik.
Ketua Umum AJI Indonesia, Nany Afrida, mengatakan penyerangan langsung terhadap jurnalis yang sedang bertugas merupakan upaya membungkam fakta, menekan kebenaran, dan menghilangkan suara independen yang melaporkan krisis kemanusiaan di Gaza.
“Kebijakan blokade media oleh Israel yang menutup-nutupi kejahatan di wilayah tersebut harus segera dihentikan,” ujar Nany dalam keterangan tertulis, Senin, 11 Agustus 2025.

Nany menegaskan jurnalis yang menjalankan tugas peliputan di wilayah konflik berhak mendapat perlindungan penuh, termasuk jurnalis Palestina. Ia juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
“Pembantaian jurnalis merupakan bagian dari genosida dan menghilangkan kebenaran,” kata Nany.
Sejak lebih dari 21 bulan terakhir, Gaza berada di bawah blokade ketat Israel di tengah eskalasi kekerasan yang menewaskan puluhan ribu warga sipil.
Penulis: Sahdan Fabanyo